Pengamat Kamtibmas Apresiasi Tim Satgas TNI-Polri Madago Raya

- Jurnalis

Kamis, 23 September 2021 - 06:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Satgas Gabungan TNI-Polri Madago Raya berhasil menewaskan Ali Kalora yang diduga sebagai pimpinan Teroris Poso sekaligus pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Antina Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah pada 18 September 2021 pukul 18.15 WITA (Foto: Istimewa)

Tim Satgas Gabungan TNI-Polri Madago Raya berhasil menewaskan Ali Kalora yang diduga sebagai pimpinan Teroris Poso sekaligus pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Antina Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah pada 18 September 2021 pukul 18.15 WITA (Foto: Istimewa)

BERITA JAKARTA – Pengamat Kamtibmas Irjen Pol (Purn) Dr H Anton Charliyan mengapresiasi Tim Satgas Gabungan TNI-Polri Madago Raya atas keberhasilannya menewaskan Ali Kalora yang diduga sebagai pimpinan Teroris Poso sekaligus pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) beberapa hari yang lalu.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya Tim Satgas Gabungan TNI-Polri atas keberhasilannya menewaskan Ali Kalora yang diduga pimpinan Teroris Poso. Keberhasilan ini tidak terlepas berkat kerjasama yang baik antara aparat TNI-Polri dengan masyarakat setempat,” katanya dalam perbincangan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (22/9/2021).

Mantan Kadiv Humas Polri itu mengemukakan keterangan tersebut terkait keberhasilan Tim Satgas Gabungan TNI-Polri Madago Raya menewaskan Ali Kalora yang diduga sebagai pimpinan Teroris Poso dan Pimpinan MIT bersama anak buahnya, Jaka Ramadhan pada 18 September 2021. Pimpinan teroris sebelumnya (Santoso) juga tewas pad 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui Ali Kalora dan Jaka Ramadhan tewas tertembak setelah terlibat baku tembak dengan Satgas Madago Raya, tepatnya di Desa Antina Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah pada 18 September 2021 pukul 18.15 WITA.

Dengan tewasnya Ali Kalora, menurut Anton Charliyan otomatis jaringan Teroris Poso dan MIT semakin lemah. Namun demikian operasi sapu bersih terhadap anak-anak buah pentolan Teroris Poso yang masih tersisa harus terus dilakukan.

“Masyarakat setempat sudah sangat jenuh dengan situasi di Poso. Mereka pun sudah mulai sadar akan arti pentingnya rasa aman dan hidup damai di lingkungannya,” kata Pengamat Kamtibmas yang kebetulan pada 2015-2016 ikut terlibat merumuskan operasi pertama di Poso yang diberi nama “Operasi Tinombala Poso”.

Anton Charliyan yang biasa disapa “Abah Anton” itu juga mengemukakan, operasi penumpasan Teroris Poso penuh tantangan. Selain medan yang sangat ekstrim, juga minimnya informasi karena rasa takut dan traumatik masyarakat terkait kekejaman telompok teroris itu.

Teroris Poso selalu melakukan tindakan-tindakan sadis terhadap masyarakat yang dianggapnya telah membantu aparat Pemerintah untuk memberikan informasi tentang keberadaan mereka, sehingga aparat mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi di lapangan.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu lebih lanjut mengapresiasi para Komandan Satgas, baik TNI maupun Polri, karena keberhasilan operasi di Poso itu tidak terlepas dari sikap tegas para pimpinan di lapangan.

“Apalagi di Poso saat ini ada salah satu pucuk Pimpinan Satgas yang mengetahui betul situasi Poso dan sudah sangat berpengalaman bertugas di daerah itu, kalau tidak salah semenjak Pama sampai dengan Jenderal, yaitu Irjen Rudy Sufahriadi. Tentu saja tanpa mengecilkan pucuk-pucuk pimpinan lain yang sama besar perannya,” kata Abah Anton.

Mantan Analis Kebijakan Utama Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Lembaga pendidikan dan Pelatihan (Sepimti Lemdiklat) Polri itu menilai, keberhasilan dalam sebuah operasi adalah berkat adanya kebersamaan semua pihak terkait sebagai satu tim yang kompak.

“Sekali lagi selamat dan sukses untuk semua tim tanpa kecuali. Semoga tewasnya pimpinan Teroris Poso akan menjadikan wilayah Sulteng aman, tenang, dan damai,” katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi baru-batu ini mengatakan, karena pimpinan MIT Poso Ali Kalora sudah tewas, kini tidak ada lagi alasan bagi sisa kelompoknya (empat orang) untuk bertahan dalam pelarian serta berharap keempat DPO itu untuk segera menyerahkan diri kepada Satgas Madago Raya. (Aat)

Berita Terkait

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”
Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya
Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi
Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara
Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi
Tetap Jaga Prokes, Ada 1.626 Kasus Omicron di Indonesia
Menteri BUMN Minta Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Sewa Pesawat
Komnas PA Murka Kasus Kekerasan Seksual 13 Anak di Bangun Purba
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 29 September 2023 - 00:21 WIB

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”

Kamis, 17 Agustus 2023 - 01:22 WIB

Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya

Kamis, 10 Agustus 2023 - 23:17 WIB

Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi

Kamis, 10 Agustus 2023 - 14:42 WIB

Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara

Selasa, 1 Maret 2022 - 17:08 WIB

Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB