BERITA KEBUMEN – Danu Santoso adalah wartawan korban pemukulan sejumlah oknum Ormas Pemuda Pancasila (PP) rangkaian dari peristiwa penyerangan Kantor Sekretaris LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Jalan Yos Sudarso No. 128, Kelurahan Gombong RT02/RW02, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kepada Matafakta.com, Danu mengaku, tidak tahu ikhwal persoalan hingga sejumlah oknum PP mendatangi rumahnya di Desa Semanding, Kecamatan Gombong Kebumen pada 17 Juli 2021 sekitar pukul 16.00 WIB yang menanyakan keberadaan Wakil Pimpinan Redaksi media tempatnya bernaung menjadi pewarta.
“Saya juga baru seminggu bergabung dengan redaksi belum lama. Makanya, saya bingung ada persoalan apa antara Ketua PAC PP Kebumen dengan redaksi media, tempat saya baru bergabung sebagai pewarta,” kata Danu, Selasa (24/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia pun kecewa dengan perusahaan medianya yang tidak memberikan pembelaan terhadap persoalan yang tengah dialaminya, sehingga persoalan menjadi panjang. Meski begitu, dia mengaku, tetap fokus kepada aksi kekerasan yang menimpanya pada, Sabtu 17 Juli 2021 lalu.
“Akhirnya, Ketua Distrik LSM GMBI Kebumen sebagai sahabat yang mau merespon dan membantu setelah mendengar curhatan, terkait proses laporan polisi kaitan aksi kekerasan yang menimpa saya yang tidak kunjung ada perkembangan,” ujar Danu.
Sebelumnya, Danu Berkunjung ke PAC Ormas PP Kebumen
Diakui Danu, memang sebelumnya dia diajak berkunjung ke Ketua PAC PP Kebumen hanya sekedar bersilahturahim bersama salah seorang kerabat seprofesinya JH dan tidak ada maksud lain atau pembahasan yang bersifat sensitive murni hanya kunjungan biasa sebagai salah satu mitra media.
“Memang saya sempat berkunjung diajak JH ke Ketua PAC PP, tapi tidak ada persoalan atau konfirmasi hal yang bersifat sensitive. Kedatangan saya dengan JH murni silahturahim aja dan tidak ada persoalan yang dibahas saat itu,” jelasnya.
Hal tersebut, sambung Danu dia beritahukannya kepada Wakil Pimred bahwa dia usai bersilahturahim ke Ketua PAC PP. Selanjutnya, Wakil Pimred meminta nomor kontak Ketua PAC PP Kebumen dan diberikannya.
“Nah, setelah itu saya tidak tahu menahu bahkan muncul di salah satu pemberitaan di Kebumen yang menuding saya wartawan bodong, wartawan pemeras dan sebagainya. Lah, saya jadi bingung, kenapa jadi begitu,” sesal Danu.
Dilanjutkan Danu, setelah keadaan semakin tidak membaik tiba – tiba dirinya dihubungi pihak PAC Ormas PP Kebumen ingin bertemu dengan Wakil Pimred dan hal tersebut disampaikannya ke Pimpinan Redaksi (Pimred) yang terkesan tidak mendukung maksud dari Ormas PAC PP Kebumen tersebut.
“Sepertinya Pimred saya tidak mau bertemu akhirnya saya yang dicurigai menghalangi, sehingga datanglah sekitar 20 orang oknum Ormas PP kerumahnya yang berujung pemukulan atas persoalan yang tidak pernah saya ketahui,” tutur Danu.
Fokus pada proses hukum terkait kasus pengeniayaan yang dialaminya
Saat ini, Danu mengaku focus kepada proses hukum terkait penganiayaan yang dialaminya dengan memberikan kuasa secara resmi kepada Tim Advokasi LSM GMBI Distrik Kebumen, terkait laporan polisinya yang telah dilimpahkan Polresta Kebumen yang belum ada perkembangannya.
“Saya sekarang tidak memikirkan hal lain, termasuk perusahaan media dimana tempat saya bernaung. Sekarang saya hanya focus dan meminta proses hukum berjalan dan keadilan atas penganiayaan yang saya terima dan tidak tahu persoalannya apa,” imbuh Danu.
Secara logika sehat, lanjut Danu, jika memang dirinya melakukan pemerasan terhadap Ketua PAC Ormas PP Kebumen tentunya tidak akan berani melakukan pelaporan polisi, terkait aksi kekerasan yang diterimanya. Sebab, hal itu pastinya akan membuat malu diri sendiri, karena melakukan pemerasan.
“Logika sehat aja, kalau saya melakukan pemerasan pastinya saya tidak akan melaporkan ke polisi atas aksi kekerasan yang saya terima, karena hal itu sangat memalukan sebagai wartawan. Kalo saya laporkan semua pasti akan terbuka,” paparnya.
Untuk itu, tambah Danu, dirinya berharap pihak Kepolisian segera menanggapi laporannya terkait aksi kekerasan yang diterimanya. Tak lupa, dia juga memohon maaf kepada rekan – rekan LSM GMBI Distrik Kebumen yang telah ikut menjadi korban atas penyerangan Kantor Sekretaris LSM GMBI Kebumen.
“Informasi yang saya dapat sekarang malah saya dilapor balik oleh pihak Ormas PP Kebumen, karena dituduh sempat memukul bangku saat 25 orang oknum PP yang datang kerumahnya. Nah, fitnah apa lagi yang dilayangkan ke saya. Tuhan tidak tidur,” pungkas Danu. (Nining)