Suami Meninggal, Utang Rp150 Ribu Terus Dikejar Rentenir

Ilustrasi Rentenir

BERITA BEKASI – Seorang janda Kampung Rawa Palangan, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjalani hidup penuh ketakutan.

Pasalnya, setelah suaminya meninggal, Sueng biasa dia dipanggil, harus berurusan dengan para rentenir penagih utang yang terus mengejarnya.

Para rentenir yang mendatangi rumahnya terus memaksa Sueng harus tetap membayar sisa utang sebesar Rp150 ribu

“Saya pinjam uang ke rentenir Rp200 ribu dengan cicilan per-hari Rp10 ribu selama 25 hari dan sekarang sisanya Rp150ribu,” kayanya, Rabu (11/8/2021).

Waktu pinjam duit itu, sambung Sueng, suaminya masih hidup dan sekarangnya suaminya sudah meninggal dunia.

“Waktu masih ada suami, cicilan Rp10 ribu per-hari masih lancar meski kadang telat, suaminya langsung menutupi cicilan itu,” ungkapnya.

Tapi sekarang, lanjut Sueng, suaminya sudah meninggal belum genap 40 hari dan sekarang dia belum terpikirkan mau usaha untuk menutupi kebutuhan sehari- hari.

“Rentenir itu, tidak percaya kalau saya lagi tidak punya uang bahkan sampai minta tempo waktu anaknya gajihan. Bahkan, rentenir itu minta paksa nomer telepon anak saya untuk dihubungi,” ujarnya.

Dirumah kakak, tambah Sueng, rentenir sambil menunjukan kertas berwarana merah kecil – kecil memaksa utang Rp150 ribu harus dibayar.

“Saya cek cok omongan, saya tinggal pulang kerumah dia mengikutinya sampai tentangga pada keluar mengusir rentenir itu,” pungkasnya. (Usan)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: