BERITA BEKASI – Orang tua paling sulit mendorong anak untuk dikhitan atau disunat apa lagi jika sang anak sudah semakin bertumbuh ke arah remaja. Belum lagi, jika saat dikhitan, tangisan anak membuat orang tua tak tega.
Dengan cara membuang kulit prepusium penis atau lebih dikenal dengan kulup sunat juga diwajibkan bagi anak laki-laki dalam agama Islam juga bermanfaat bagi kesehatan.
“Kalau melihat prosesi sunat anak tadi membuat saya stres, dari berangkat gelap-gelap ambil antrian sampai nunggu. Apalagi, melihat anak saya masih kecil dan manja,” kata Ani Nuraini, saat berbincang dengan Matafakta.com, Minggu (1/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sunat ini, sambung Ani, memang awalnya kemauan anak ingin di sunat walau pun usianya baru usia empat tahun. Sebagai orang tua, mau nggak mau ikutin kemauan anak sebab jarang anak laki-laki dengan keinginan sendiri minta disunat.
“Awal disunat sih anak saya nggak nagis, dia langsung jalan, sekarang sampai rumah nangis, manja mukin obatnya sudah habis,” tuturnya.
Diceritakan, Ani, waktu ditempat sunat dirinya bersama suami dan anak yang disunat mengantri menunggu giliran masuk ruangan sunat.
“Waktu dipanggil nama anak saya, anak saya didampingi suami masuk ruangan. Sampai depan pintu saya antar dan di dalam sudah ada orang mungkin itu dokter sunat,” ungkapnya.
Setelah sunat, tambah Ani, keluar ruangan langsung bisa jalan sampai naik mobil dan ke rumah pun ngak mau di gendong pingin jalan sendiri.
“Langsung duduk, eehh nggak lama langsung triak sambil nangis Waduuhh, mamah sakiiiit. mungkin itu reaksi obat yang diberi disana sudah habis bang,” pungkasnya. (Usan)