Kritik Dua Ormas Besar, Silaen: Panji Tak Pantas Jadi Publik Figur

- Jurnalis

Jumat, 22 Januari 2021 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat: Samuel F Silaen

Pengamat: Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Komedian Pandji Pragiwaksono anak baru kemaren sore berkomentar sembarangan karena tak punya pengetahuan yang luas terkait Ormas yang dia sebut terlalu elitis dan tidak terbuka kepada masyarakat. Akibat pemahaman yang dangkal itulah dia lalu membandingkan organisasi yang baru nongol kemaren dianggap lebih hebat.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen mengatakan, kalau saja Pandji rajin belajar dan baca sejarah perjalanan bangsa ini maka dia akan paham dan ngerti soal sepak terjang dua Ormas besar yang dia sedang bandingkan dengan FPI yang sudah dibubarkan dan dinyatakan sebagai Ormas terlarang tersebut.

“Ini soal niat dan maksud apa yang tersembunyi didalam hatinya Pandji sampai dia berani membandingkan Organisasi yang baru ‘nongol’ kemaren dengan dua Ormas besar yang sudah hampir sama usianya dengan republik Indonesia ini,” kata Silaen kepada Matafakta.com, Jumat (22/1/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Silaen, publik seperti terhenyak atas pernyataan komedian tersebut, kira-kira apa maksud dari ucapan Pandji tersebut! Apa karena Ormas itu ‘rajin’ turun kelapangan dengan pakai atribut dan simbol tertentu lalu seolah- olah hebat begitu?. Sangat disayangkan ucapan Pandji terkesan meremehkan Ormas tertentu lalu memuji Ormas yang sudah dilarang itu.

“Pemerintah membubarkan Ormas FPI dan menyamakannya dengan PKI sebagai Organisasi terlarang, bukan tanpa alasan yang kuat dan jelas. Pandji dangkal sekali pengetahuannya terkait Ormas yang dia banggakan tersebut, sehingga menuduh Ormas besar NU dan Muhammadiyah elitis,” jelasnya.

Pernyataan Pandji, lanjut Silaen, punya konsekuensi luas yang dapat menimbulkan polemik ditengah masyarakat. Sebab, telah membandingkan Organisasi pendiri Republik Indonesia dengan Ormas yang telah dicap perusak harmoni kebangsaan.

“Apa Pandji kira ‘bodoh- bodoh’ pejabat Pemerintah ini, sehingga membubarkan Ormas tanpa adanya bukti dan fakta-fakta kesalahan yang nyata-nyata dapat merusak harmoni kebhinekaan atau narasi ujaran kebencian dan sikap intoleransi yang diusung selama ini,” tanya Silaen.

PKI pun, sama melakukan hal-hal yang terkait dengan kemanusiaan sebagai pemanis untuk memikat mata publik secara jasmani. Apa begitu yang Pandji maksudkan? Dari pernyataan Pandji tersebut menyiratkan bahwa apa yang dilakukan Pemerintah dengan mencap FPI sebagai Ormas terlarang itu salah besar,” ungkapnya.

Ini masalah serius, tambah Silaen, jika dibiarkan, karena itu Pandji harus memberikan klarifikasi lebih lanjut sebagai publik figur agar tidak ditiru masyarakat awam yang termakan ‘hasutan’ akibat pandangan politik Pandji tersebut. Pernyataannya itu menjadi bola liar yang akan berdampak negatif ditengah masyarakat.

“Sebagai publik figur agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pandangan politik yang tentu saja punya implikasi serius karena menyangkut kepentingan orang banyak. Jangan sampai menimbulkan persepsi liar dan kegaduhan politik akibat pernyataan yang tidak mendidik,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 13:42 WIB

Aksi di Mabes Polri, LQ Indonesia Law Firm Tuntut Copot Dir-Tipideksus

Senin, 22 April 2024 - 21:50 WIB

Terancam PHK Massal, Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia Tolak Putusan MA

Minggu, 21 April 2024 - 15:26 WIB

Alvin Lim Laporkan Brigjen Wisnu Hermawan Atas Dugaan Kaburnya Bos Investasi

Minggu, 21 April 2024 - 12:04 WIB

Nitizen Soroti Rumah Presiden PKS Saat Dikunjungi Anies Baswedan

Jumat, 19 April 2024 - 19:29 WIB

Tak Profesional, Alvin Lim Laporkan Penyidik Dirtipideksus Mabes Polri

Jumat, 19 April 2024 - 13:34 WIB

LQ Indonesia Law Firm Bakal Gelar Aksi Dengan Korban Net-89 dan Indosurya

Kamis, 18 April 2024 - 20:10 WIB

Pengamat: Menanti Keputusan MK Ekstra Ordinary White Crime Kekuasaan

Kamis, 18 April 2024 - 15:59 WIB

Masyarakat Gerbek Markas Judi di Semarang, Alvin Lim: Kemana Polisi?

Berita Terbaru

Foto: Ade Muksin Terpilih Jadi Ketua PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ade Muksin Terpilih Jadi Ketua PWI Bekasi Raya Periode 2024-2027

Rabu, 24 Apr 2024 - 13:01 WIB