BERITA SEMARANG – Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Teguh Priyanto, SpKK mengaku membatasi jumlah pasien yang berkunjung untuk berkonsultasi maupun berobat di kliniknya selama pandemi Covid-19.
Dirinya tidak ingin pasiennya harus mengantri atau menunggu lama yang bisa menimbulkan kerumunan.
Hal itu dikatakan saat ditemui di tempat kerjanya di Klinik Bayi Jenius, Jalan Kelud Raya No.40 Petompon Kota Semarang, Rabu (16/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama pandemi, kami membatasi pasien yang datang untuk konsultasi maupun berobat. Setiap praktek kami batasi hanya 15 pasien saja,” kata dr.Teguh.
“Kita mengikuti anjuran WHO, bahwa setiap pasien ada jangka idealnya untuk tatap muka. Bila pemeriksaan satu pasien 10 menit, jika sekali praktek hanya 2 jam kita hanya bisa menerima tidak lebih dari 15 pasien,” ungkap dr. Teguh.
Dirinya juga selalu menganjurkan kepada pasien untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak (tidak berkerumun).
“Kami selalu menghimbau kepada setiap pasien yang datang agar selalu mematuhi 3M. Apalagi Covid-19 masih mengancam kita. Jadi harus waspada di manapun tempatnya,” tukas dia.
Disebutkan, bahwa dirinya melayani semua jenis penyakit kulit dan kelamin mulai dari bayi hingga orang tua. Selain itu dr. Teguh juga melayani perawatan kulit.
“Di sini bukan skincare, tapi biasanya banyak pasien ingin menggunakan krim yang aman, karena jika pasien datang ke dokter yang bukan spesialis tidak tahu dosisnya ya,” tuturnya.
Kebanyakan, sambung dia, pasien yang datang karena ingin menyembuhkan jerawat, flek, infeksi jamur dan lainnya. Namun ada juga pasien datang dalam keadaan cukup parah, dimana pasien mengalami bisul hingga pembengkakan.
“Pasien tersebut kita tangani dengan suntikan-suntikan hingga mengempes dan kita beri obat. Alhamdulillah hasilnya membaik,” ujarnya.
Sangat dimungkinkan jika pasien tersebut datang ke dokter bedah akan langsung dilakukan operasi. Namun berkat kesabaran dr. Teguh, pasien tersebut membaik hanya dengan pengobatan yang dilakukan dr. Teguh. (Nining)