BERITA SEMARANG – Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jateng, Mohamad Saleh menyampaikan, hoax merupakan suatu berita yang sengaja dibuat, namun ada juga yang menyaru. Bahkan antara judul dan kontennya berbeda. Hal itu disampaikannya saat diskusi Prime Topic Trijaya FM yang bertema ‘Berlindung Dari Hoax’ yang berlangsung di Noormans Hotel Semarang, Senin (14/12/2020).
“Hoax itu sudah banyak sekali beredar di medsos-medsos, banyak modelnya, banyak wujudnya. Masyarakat kadang berfikir berita itu benar apa tidak. Namun karena hoax semakin hari semakin banyak, kadang masyarakat ada yang percaya begitu saja,” kata Saleh.
Dikatakannya, dua atau tiga tahun lalu, berita hoax sangat luar biasa. Masyarakat disuguhkan berita-berita yang menurut saya sudah jauh dari kebenaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang paling besar yakni berita di politik, sara dan kesehatan. Bahkan berita Covid-19 malah dibikin mencemaskan masyarakat, bukan mengedukasi,” ungkap Saleh.
Namun di Jateng sendiri menurut Saleh, tidak separah di DKI Jakarta. Semakin banyak hal palsu dipublikasikan, masyarakat menjadi atau menganggap terbiasa.
“Untungnya masyarakat Jateng semakin pintar, bisa menyaring sebelum share. Masyarakat Jateng juga melihat sumbernya jelas apa tidak. Lama-kelamaan masyarakat menjadi filter,” tuturnya.
Dia menambahkan, sasaran berita hoax sudah jelas, kalau konteknya politik, si pembuat tentu punya target mengurangi kredibilitas orang yang dibuat hoax. Mereka ingin membuat kegaduhan yang dimunculkan. Namun ada juga karena tidak tahu, ada info itu, dia main sebar-sebar saja. Padahal dia tidak punya target.
“Sementara, dalam kontek SARA hampir mirip, targetnya disetting oleh si pembuat berita dengan tujuan-tujuan tertentu,” tandasnya.
Dalam diskusi sendiri juga hadir Agung Kristianto selaku Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Jateng dan Rektor UNIKA Soegijapranata, Prof Ridwan Sanjaya sebagai Narasumber. (Nining)