Jumlahnya Jutaan, JK: Tidak Mudah Sertifikasi Ulama

- Jurnalis

Senin, 14 September 2020 - 09:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DMI: Jusuf Kalla

Ketua DMI: Jusuf Kalla

BERITA JAKARTA – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menilai tidak mudah untuk mensertifikasi ulama. Sebab gelar Ulama atau Kyai berasal dari masyarakat dan tidak ada instansi yang memberikan gelar tersebut.

Ditambah lagi, sambung JK, jumlah ulama yang terdapat di Indonesia mencapai jutaan, sehingga rencana Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) untuk mensertifikasi ulama tidak akan semudah yang direncanakan.

Hal tersebut disampaikan JK usai melakukan launching penyerahan 3900 alat semprot disinfektan mandiri kepada seluruh masjid yang ada diwilayah DKI Jakarta di Masjid Agung Sunda Kelapa, Minggu (13/9/2020) kemarin.

“Ulama atau Kyai itu gelar yang diberikan oleh masyarakat, bukan oleh instansi resmi. Bisa jadi tidak bergelar apa-apa, tapi karena dia memiliki ilmu agama yang baik maka masyarakat memberinya gelar Ulama. Kita harus ingat, Ulama atau Kyai di Indonesia jumlahnya jutaan bagaimana bisa disertifikasi sebanyak itu?,” kata JK.

Lebih lanjut mantan Wakil Presiden (Wapres RI ke-10 dan 12 ini mengungkapkan sertifikasi ulama yang dicanangkan Pemerintah hanya relevan untuk para Da’i yang akan diundang berceramah di instansi Pemerintah. JK menganggap untuk melakukan sertifikasi ulama yang akan ceramah di Masjid mana pun di Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Juga :  FAJAR Bekal Gelar Aksi Desak Kapolsek Kebayoran Lama Dicopot

“Sertifikasi itu khususnya untuk Da’i yang mau ceramah di Masjid yang diatur oleh kantor – kantor Pemerintah. Jadi kantor Pemerintah atau Masjidnya hanya mengundang Da’i yang sudah tersertifikasi, tapi tidak untuk semua Masjid yang ada di Indonesia, tidak mudah itu,” pungkas JK. (Usan)

Berita Terkait

FAJAR Bekal Gelar Aksi Desak Kapolsek Kebayoran Lama Dicopot
Kapolda Metro Jaya Pimpin Upacara PTDH Anggota Langgar Etika
Berbau LGBT, KMI Tolak “Pride Party Jakarta” di Central Cikini Building
Soal Viral Netizen Malaysia Ngaku Diperas Saat DWP 2024 di Kemayoran
Jelang Nataru, Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024
Segarkan Organisasi, Polda Metro Jaya Rotasi Beberapa Perwira
Operasi Lilin 2024 Akan Dimulai 21 Desember 2024 Hingga 2 Januari 2025
Pj Gubernur DKJ Jakarta Didesak Putus Kontrak PT. Moya Indonesia
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:44 WIB

FAJAR Bekal Gelar Aksi Desak Kapolsek Kebayoran Lama Dicopot

Jumat, 3 Januari 2025 - 15:06 WIB

Kapolda Metro Jaya Pimpin Upacara PTDH Anggota Langgar Etika

Senin, 30 Desember 2024 - 18:12 WIB

Berbau LGBT, KMI Tolak “Pride Party Jakarta” di Central Cikini Building

Kamis, 19 Desember 2024 - 20:25 WIB

Soal Viral Netizen Malaysia Ngaku Diperas Saat DWP 2024 di Kemayoran

Rabu, 18 Desember 2024 - 15:08 WIB

Jelang Nataru, Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024

Berita Terbaru

Foto: Sekjen Mata Hukum, Mukshin Nasir

Berita Utama

Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa

Sabtu, 11 Jan 2025 - 22:00 WIB

Foto: Berbie Komalasari, Tommy Uno dan Dhea Bacan

Entertainment

Pengusaha Tommy Uno Terima Lukisan Belanda Dari Ketua Umum PJSI

Sabtu, 11 Jan 2025 - 21:44 WIB

Panglima TNI Tinjau dan Uji Senjata Produk PT. Pindad

Berita TNI

Panglima TNI Tinjau dan Uji Senjata Produk PT. Pindad

Sabtu, 11 Jan 2025 - 18:54 WIB