BERITA SOLO – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Drs. Ahmad Luthfi memimpin jalannya apel gelar pasukan bersama jajaran Polres se Soloraya yang berlangsung di Stadion Manahan Kota Solo, Selasa (18/8/2020).
Pada kesempatan tersebut, dirinya menegaskan bahwa jajaran Kepolisian merupakan seorang petarung, sehingga harus siap dalam kondisi apa pun.
Dalam kegiatan apel kesiapan pasukan tersebut diikuti jajaran Kapolres se-Solo Raya dan melibatkan 480 personel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait pengamanan di Soloraya, Kapolda menekankan beberapa hal seperti kasus penganiayaan yang dilakukan kelompok intoleran di Pasar Kliwon, percepatan penanganan virus Covid-19 dan pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
Diketahui, pada Pilkada Serentak 2020, dari tujuh daerah di Soloraya, hanya Kabupaten Karanganyar yang tidak melaksanakan pemilihan kepala daerah.
“Setiap Kapolres di masing-masing wilayah, perwira dan anggotannya bersama-sama mengatasi krisis. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya saat memberikan arahan.
Tetkait kasus kelompok intoleran, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan kepada jajaran kepolisian harus bersikap tegas dalam menuntaskan masalah tersebut.
Menurutnya, Polisi merupakan petarung, bukan jadi ayam sayur. “Kalau petarung mampu dalam situasi apa pun. Polri tidak hanya profesi, tetapi jalan mengabdi,” ungkapnya.
Sementara pasca kejadian penganiayaan dan perusakkan di Pasar Kliwon, tim gabungan hingga saat ini berhasil mengamankan 10 orang.
Satu orang berinisial S warga Solo yang bertindak selaku penggerak dalam aksi kelompok intoleran berhasil diamankan oleh tim gabungan di wiliyah Pacitan Jawa Timur pada Minggu (16/8/2020).
Dari 10 orang yang diamankan, enam orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan empat orang lainnya masih didalami keterlibatannya.
Rencanannya, lima berkas tersangka akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Solo hari ini. (Nining)