Toto Santoso Minta Maaf Akui ‘Keraton Agung Sejagat’ Fiktif

- Jurnalis

Selasa, 21 Januari 2020 - 10:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANGTersangka kasus ‘Keraton Agung Sejagat’, Toto Santoso, meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi, munculnya ‘Keraton Agung Sejagat’ yang dipimpinnya. Hal itu, diungkapkan Toto saat dibawa dari sel tahanan menuju ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Selasa (21/1/2020).

“Saya mohon maaf kepada masyarakat Indonesia, telah membuat gaduh. Itu semua fiktif saya minta maaf,’’ ucap Toto menyesali perbuatannya sambil didampingi pengacaranya, Muhammad Sofyan.

Termasuk sambung Toto, janji-janji yang telah diberikan kepada semua pengikutnya sebagai anggota Kerajaan bersama pasangannya, Fanny Aminadia, itu juga fiktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya juga tidak memiliki hubungan apapun dengan Kerajaan lain. Jadi, sekali semua itu fiktif saya minta maaf,” ulasnya dengan raut wajah lesu.

Sementara itu, pengacara Toto, Muhammad Sofyan menjelaskan, kliennya tidak bisa menjelaskan panjang lebar, karena sudah masuk materi penyidikan polisi.

Dikatakan Sofyan, kliennya sudah mengakui tindakannya salah dan meminta maaf kepada masyarakat, karena telah membuat kegaduhan.

Saat ditanya, apakah dengan pengakuan dan minta maaf itu, Keraton Agung Sejagat bubar? Sofyan mengatakan, seharusnya demikian.

Menurut Sofyan, karena kliennya mengaku bahwa kerajaan itu fiktif, praktis bubar, karena tak ada yang melanjutkan.

Lantas bagaimana dengan uang yang dikumpulkan Toto dan Fanny, apakah akan dikembalikan kepada pengikutnya, Sofyan mengaku, itu masuk dalam materi penyidikan.

“Yang jelas, saya tidak mengetahui berapa total jumlah uangnya. Uang itu, digunakan untuk membuat seragam, aksesoris, perlengkapan dan keperluan acara-acara yang digelar. Dan itu, inisiatif dari para anggota,” pungkasnya. (Nining)

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:01 WIB

Foto: Motor dinas TNI yang jadi barang gadaian oknum anggota TNI

Peristiwa

Dua Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Gadai Motor Oknum TNI

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:14 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:49 WIB