Anggaran Rp3,5 Miliar Proyek Jalan Watusongu-Paranonge Dipertanyakan?

- Jurnalis

Selasa, 14 Januari 2020 - 01:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA TOJO UNA UNA – Pelaksanaan pembangunan diberbagai belahan Indonesia, khususnya di daerah pelosok, tampaknya harus mendapat perhatian lebih dari semua pihak, terutama dalam persoalan pengawasan agar pembangunan proyek dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan masyarakat.

“Harapan masyarakat, terkait pembangunan pisik, pastinya bermanfaat dan tahan lama. Kalo, pembangunan sarana transportasi berupa jalan dan jembatan adalah sebagai urat nadi perekonomian masyarakat,” kata Pardede masyarakat pelintas ketika berbincang ringan dengan Maktafakta.com, Selasa (14/1/2020).

Dicontohkan Pardede, seperti akses jalan yang menghubungkan Desa Watusongu dengan Desa Paranonge. Dua desa ini, berada di dalam wilayah Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una Una. Selain jalan, juga terdapat sebuah jembatan gantung dan jembatan kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau nanti kita melintas di Jalan Poros Watusongu-Paranonge, kita akan menemui kondisi jalan beraspal dan berbatu. Jalannya yang beraspal tampak baru dikerjakan 2019 lalu. Namun tidak terdapat lagi sisa papan proyek,” jelasnya.

Kalau diperhatikan, sambung Pardede, postur dan struktur jalan aspal, tampak tipis, belum lagi soal proses dan metode pengerjaannya dilapangan. Sebab, kalau dilihat dari kondisi aspal jalan seperti tidak menggunakan Stoom Walls dan alat Vibro.

“Jalan yang diaspal sepanjang 2,5 KM dengan lebar diperkirakan 2,5 atau 3 meter. Pelaksana proyek sesuai data CV. Sari Nugraha (SN) yang beralamat di Bungku Barat, Morowali dengan anggaran sebesar Rp3,5 lebih,” ungkap Pardede yang banyak mengetahui tentang kontruksi pisik ini.

Menanggapi hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek tersebut, Ahmad mengatakan, untuk jelasnya agar datang langsung ke kantornya.

“Saya masih di Palu pak. Kalau bisa datang ke kantor saja, karena ada datanya di kantor. Saya tidak bisa jelaskan lewat telepon, karena saya tidak pegang datanya sekarang,” jawab Ahmad melalui telepon selulernya.

Ketika ditanya soal Direksi Kit, Ahmad menjawab, memang tidak ada. “Tidak ada itu dalam perencanaan pak,” tutup Ahmad singkat. (Anto)

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:01 WIB

Foto: Motor dinas TNI yang jadi barang gadaian oknum anggota TNI

Peristiwa

Dua Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Gadai Motor Oknum TNI

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:14 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:49 WIB