BERITA TOJO UNA UNA – Pelaksanaan pembangunan diberbagai belahan Indonesia, khususnya di daerah pelosok, tampaknya harus mendapat perhatian lebih dari semua pihak, terutama dalam persoalan pengawasan agar pembangunan proyek dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan masyarakat.
“Harapan masyarakat, terkait pembangunan pisik, pastinya bermanfaat dan tahan lama. Kalo, pembangunan sarana transportasi berupa jalan dan jembatan adalah sebagai urat nadi perekonomian masyarakat,” kata Pardede masyarakat pelintas ketika berbincang ringan dengan Maktafakta.com, Selasa (14/1/2020).
Dicontohkan Pardede, seperti akses jalan yang menghubungkan Desa Watusongu dengan Desa Paranonge. Dua desa ini, berada di dalam wilayah Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una Una. Selain jalan, juga terdapat sebuah jembatan gantung dan jembatan kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau nanti kita melintas di Jalan Poros Watusongu-Paranonge, kita akan menemui kondisi jalan beraspal dan berbatu. Jalannya yang beraspal tampak baru dikerjakan 2019 lalu. Namun tidak terdapat lagi sisa papan proyek,” jelasnya.
Kalau diperhatikan, sambung Pardede, postur dan struktur jalan aspal, tampak tipis, belum lagi soal proses dan metode pengerjaannya dilapangan. Sebab, kalau dilihat dari kondisi aspal jalan seperti tidak menggunakan Stoom Walls dan alat Vibro.
“Jalan yang diaspal sepanjang 2,5 KM dengan lebar diperkirakan 2,5 atau 3 meter. Pelaksana proyek sesuai data CV. Sari Nugraha (SN) yang beralamat di Bungku Barat, Morowali dengan anggaran sebesar Rp3,5 lebih,” ungkap Pardede yang banyak mengetahui tentang kontruksi pisik ini.
Menanggapi hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek tersebut, Ahmad mengatakan, untuk jelasnya agar datang langsung ke kantornya.
“Saya masih di Palu pak. Kalau bisa datang ke kantor saja, karena ada datanya di kantor. Saya tidak bisa jelaskan lewat telepon, karena saya tidak pegang datanya sekarang,” jawab Ahmad melalui telepon selulernya.
Ketika ditanya soal Direksi Kit, Ahmad menjawab, memang tidak ada. “Tidak ada itu dalam perencanaan pak,” tutup Ahmad singkat. (Anto)