BERITA BEKASI – Para orang tua murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangraharja 02, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, kecewa. Pasalnya, revitalisasi kelas baru yang menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, senilai Rp2 miliar lebih itu, hingga kini, tak kunjung rampung. Alhasil, para murid terancam belajar secara bergantian diruang kelas yang ada.
Untuk diketahui, CV. Bahtera Niaga (BN) selaku pihak kontraktor pelaksana pembangunan ruang kelas baru SDN Karangraharaja 02 dengan masa kerja selama 167 hari kalender. Pengerjaan pembangunan terhitung dimulai sejak 26 Juni – 9 Desember 2019 belum juga rampung. Bahkan, hingga kini, masih dalam pekerjaan.
Kepada Matafakta.com, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Karangraharaja 02. Hj. Aisu mengatakan, kalau melihat proyek pekerjaannya memang terkesan seperti tidak ada batas waktu yang ditentukan, karena hingga kini, proyek pekerjaannya tersebut masih terus berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, mau gimana lagi kalau pekerjaannya belum selesai, terpaksa kita harus bersabar yang penting pekerjaannya masih dikerjakan,” kata Kepsek saat berbincang ringan,” Senin (13/1/2020).
Kendati begitu, dia pun, tidak menampik dengan keterlambatan pekerjaan proyek pembangunan SDN Karangraharja 02, termasuk, tidak adanya pemberitahuan dari pihak pelaksana pembangunan proyek kapan bangunan ruang baru itu akan selesai dan bisa dipergunakan.
“Tidak ada pemberitahuan kapan proyek pembangunan ruang kelas baru itu selesai, karena kalau sesuai target 167 hari kalender ya sudah lewat. Di SD yang lain juga tanggalnya, sudah kadaluarsa sama, belum ada yang rampung pekerjaannya,” tandas Kepsek.
Menanggapi hal itu, Usan, salah satu orang tua murid mengungkapkan, dirinya jelas kecewa, karena 167 hari kerja yang diberikan itu, jika rampung, pas waktu masuk musim penghujan, sehingga anak – anak sudah bisa menempati ruang kelas baru dan tidak lagi bergantian ruang untuk belajar menuntut ilmu.
“167 hari itu pastinya sudah diperhitungkan dan dikaji dengan ahlinya. Nah, sekarang 167 hari itu sudah lewat dan hingga kini masih dikerjakan memang anggaran multiyard?. Setahu saya, sudah tidak ada lagi yang boleh dikejakan udah berganti tahun,” sindir Usan.
Belum lagi lanjut Usan, bangunan baru yang kita tidak tahu pasti kualitas pekerjaannya dimusim penghujan gini, karena kalau nanti banguna ruang kelasnya sudah rampung pastinya akan langsung ditempati untuk kegiatan belajar mengajar.
“Kalau sudah rampung ya bangunan ruang kelas itu pastinya langsung ditempati, karena sudah telat waktunya. Ya, semoga saja kualitas bangunannya bagus sehingga, kita sebagai orang tua murid tidak khwatir,” ucapnya.
Ditambahkan Usan, seharusnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, selalu melakukan control dan pengawasan ketat setiap proyek pembangunan Pemerintah karena menggunakan uang rakyat, sehingga tepat waktu dan tepat sasaran juga target sesuai yang direncanakan.
“Karena, apa yang dilakukan Pemerintah itukan semua terencana dan professional dan sesuai perhitungan juga target, bukan tidak terencana. Kalo seperti ini judulnya Pemerintah lepas tangan dan hanya menganggarkan aja itu namanya tidak professional. Masa pekerjaan dari 2019-2020 udah kaya proyek multiyard aja,” pungkas Usan. (Mul)