Teriakan Keluarga Pemulung Ditengah Wabah Corona

- Jurnalis

Senin, 20 April 2020 - 13:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keluarga Pemulung

Keluarga Pemulung

BERITA BEKASI – Dengan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang di terapkan pemerintah memberi dampak memprihatinkan bagi masyarakat kalangan bawah, salah satunya warga Kampung Kali Ulu, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kepada Matafakta.com, Dewi (22) dengan membawa kedua anaknya sambil menunggu suami mencari rongsokan mengungkapkan, keadaan hidup keluarganya semakin sulit dengan datangnya wabah virus Corona atau Covid-19 dengan berbagai aturan atau himbauan Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus.

“Sedih bang, sebelum Corona aja hidup saya buat makan pas pasaan. Apalagi sekarang banyak aturan dan himbauan dari Pemerintah, seolah olah hidup orang seperti saya ini dibuat mati perlahan-lahan,” kata Dewi saat berbincang, Senin (20/4/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Coba sekarang abang pikir kata Dewi, kita disuruh Pemerintah untuk diam dirumah saja, memangnya kita tidak punya perut apa lagi punya anak.

“Dapet kemarin bantuan nasi bungkus dari Desa, kalau harus tetap dirumah saya rasa anak saya bakal mati kelaparan,” ungkapnya lirih.

Dengan membawa gerobak dengan kardus bertuliskan:

“Kami yang tak punya penghasilan tetap disuruh berdiam dirumah, tapi yang nyuruh tak memikirkan nasib kami? lebih baik kami mati dalam mencari sesuap nasi demi anak istri dari pada mati dalam kelaparan di rumah. Selama ada virus Corona kasihanilah pemulung ini,” keluh pemulung dalam tulisan kardus diatas gerobagnya.

“Sengaja saya buat tulisan diatas gerobak supaya Pemerintah tahu apa yang saya rasakan bersama keluarga saat ini,” pungkasnya. (Usan)

Berita Terkait

Maknai Hari Pahlawan, Ini Kata Ketua RW di Bekasi Sahid Sutomo
Tawon Vespa Resahkan Warga Kampung Walahir Kabupaten Bekasi
Soal Video Mumtaz, Pengamat: Hanya Mengejar Elektabilitas Digital Semata
Dapat Rutilahu, Warga Karang Reja Pebayuran Ucapkan Terimakasih
Kasus Isoman, Walikota Bekasi Kumpulkan Para Pejabat Pemkot Bekasi
Kades Cipayung Bekasi H. Ajan Ajak Masyarakat Giat Bersih Lingkungan                
Yayasan Baraka Tersendat Biaya Perakitan Lamborghini Veneno
Hutang Rp150 Miliar Infrastruktur Apakah Sebuah Solusi?
Berita ini 142 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 November 2021 - 18:27 WIB

Maknai Hari Pahlawan, Ini Kata Ketua RW di Bekasi Sahid Sutomo

Senin, 8 November 2021 - 10:42 WIB

Tawon Vespa Resahkan Warga Kampung Walahir Kabupaten Bekasi

Rabu, 6 Oktober 2021 - 20:30 WIB

Soal Video Mumtaz, Pengamat: Hanya Mengejar Elektabilitas Digital Semata

Senin, 4 Oktober 2021 - 00:01 WIB

Dapat Rutilahu, Warga Karang Reja Pebayuran Ucapkan Terimakasih

Rabu, 29 September 2021 - 11:07 WIB

Kasus Isoman, Walikota Bekasi Kumpulkan Para Pejabat Pemkot Bekasi

Berita Terbaru

Giat Bimtek RT & RW se-Desa Sumberjaya di Restoran Ayam & Bebek Coreng Mbok Joss di Jln. Kampung Pulo Jengkol, Desa Sumberjaya, Sabtu (19/10/2024)

Seputar Bekasi

Soal Desa Sumberjaya, BPPK-RI: Kejaksaan Wilayah Jangan Tebang Pilih

Minggu, 20 Okt 2024 - 09:57 WIB

Foto: Kordinator MAKI, Boyamin Saiman

Berita Utama

MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Minggu, 20 Okt 2024 - 09:06 WIB

Desa Suka Danau Kabupaten Bekasi

Seputar Bekasi

Pemdes Suka Danau Cikbar Gelar MTQ ke-I Generasi Cinta Al-Qur’an

Sabtu, 19 Okt 2024 - 17:23 WIB

Foto: Jaksa Agung ST. Burhanudin

Berita Utama

Jaksa Agung Dilaporkan ke KPK Soal Penggunaan Ijazah S3

Sabtu, 19 Okt 2024 - 13:25 WIB