Pengamat: Apakah Turbulensi Partai Golkar Sebuah Skenario Penyelamatan Institusi?

- Jurnalis

Minggu, 23 Juli 2023 - 18:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Pengamat Politik, Samuel F Silaen

Foto: Pengamat Politik, Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Golkar pasca orde baru mengalami banyak goncangan dan dinamika yang sangat dahsyat sampai sempat minta dibubarkan dan lain-lain justru makin menunjukkan kelasnya. Hal itu, dikatakan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen.

“Bila bicara perolehan suara atau kursi tidak jelek-jelek amat yakni urutan ke dua. Meski banyak diterpa masalah namun Partai Golkar tidak tumbang apalagi terkapar,” kata Silaen kepada awak media di Jakarta, Minggu (23/7/2023).

Wajah Partai Golkar memang tidak sama dengan partai politik yang lainnya. Golkar pasca orde baru sudah menjelma perusahaan ‘go publik’, tidak ada istilah pemilik saham mayoritas atau saham tunggal, diantara faksi- faksi yang ada, semuanya cair kalau bicara kepentingan sudah terakomodir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Turbulensi ditubuh Golkar seperti ada musimnya, misalnya slalu terjadi mendekati tahun Pemilu, jadi sudah biasa. Kalau tidak begitu justru tidak rame. Gonjang- ganjing itulah yang membuat partai Golkar makin diperhitungkan lawan,” ujarnya.

Baca Juga :  LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan

Sebab, sambung Silaen, terbukti tetap kuat dan kokoh, dapat bertengger partai tiga besar. Partai Golkar punya cara sendiri melewati badai yang sedang menghampiri ‘nahkoda’ partai. Escape atau Exit plan sebagai penyelamatan nahkodanya atau sebuah skenario pamungkas yang harus dilakukan oleh faksi-faksi yang ada di internal dan eksternal Partai Golkar.

“Sebagai bentuk kompromi politik tingkat tinggi untuk menjaga stabilitas dan soliditas Partai Golkar, hampir setiap Pemilu, Golkar tak luput dari manuver politik semacam ‘pemakluman’ cukup sudah gantian dong,” terang mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Partai Golkar tidak bisa diwariskan atau diturunkan ke anak atau cucu dan ini membuktikan Golkar sudah jadi perusahaan publik, tokoh-tokoh Golkar datang dan pergi silih berganti, biasa saja. Jabatan Ketua Umum bukan milik private.

“Inilah kelebihan dan keunggulan sekaligus kekurangan perusahaan publik karena pemilik sahamnya banyak orang. Pemain di Golkar banyak dan memiliki finansial yang sama-sama kuat, internal dan eksternal Golkar tidak monolitik, tapi heterogen atau majemuk.

Baca Juga :  Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet

“Ini jugalah yang menjadi kekuatan Partai Golkar. Sehingga dapat bertahan dalam melalui yang yang ada,” tambahnya.

Sekoci penyelamatan bagian dari skenario yang cantik demi kebaikan bersama sekaligus menjaga performa mesin politik partai tetap prima dimata publik. Ada semacam istilah ‘lokalisir’ masalah agar tidak merembet kemana-mana yang berdampak negatif di mata rakyat sebagai pemilih.

Antraksi- antraksi yang disuguhkan Golkar slalu menarik untuk disimak dan di ikuti karena piawai ber manuver dan strategi indah dimainkan Golkar, semacam opera yang bikin deg-degan. Pertunjukan diluar Golkar terkesan monoton, karena bertumpu pada sang ‘owner’ yang memiliki kekuasaan hak veto dan prerogatif apabila dilanggar punya konsekuensi pemecatan.

“Bicara Partai Golkar tidak akan pernah ada habis-habisnya. Tak dapat dipungkiri bahwa jam terbang-nya melahirkan pengamalan tak ternilai. Siapapun Presidennya Golkar pasti dibutuhkan untuk masuk kedalam Kabinet. Karena kalau Golkar diluar Kabinet maka jalannya pemerintahan bisa repot,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB