Berjuang Bela Anak, Alex Ortu Rico Pujianto Pernah Membuat Petisi 2021

- Jurnalis

Jumat, 23 Juni 2023 - 18:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Alex, Rico Pujianto dan Deddy Setiawan Tan

Foto: Alex, Rico Pujianto dan Deddy Setiawan Tan

BERITA BEKASI – Perjuangan seorang bapak bernama Alex orang tua dari Rico Pujianto yang diduga dikriminalisasi oleh perusahaan tempatnya bekerja di PT. Pratama Prima Bajatama (PPB) yang berlokasi di Bantargebang, Kota Bekasi, tak pernah berhenti.

Diketahui, pada 4 April 2021, Alex pun sempat membuat petisi berjudul: “Saya Meminta Keadilan Ditegakkan Untuk Kasus Yang Menimpa Anak Saya” berharap dukungan masyarakat dan para pimpinan polri untuk mendapatkan keadilan bagi anaknya.

Dalam petisinya, Alex menyampaikan, bahwa tanggal 10 Oktober 2020 anaknya yang bernama Rico Pujianto mengalami tindakan penganiayaan dan penyekapan yang dilakukan Dedy Setiawan bos perusahaan tempatnya bekerja yaitu PT. Pratama Prima Bajatama (PPB) di Kota Bekasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Alex, anaknya Rico juga difitnah telah menggelapkan uang perusahaan, padahal tidak sedikitpun dana perusahaan yang Rico gelapkan. Alasan bosnya, karena dia takut Rico akan membocorkan penggelapan pajak perusahaan ke Dirjen Pajak, jika Rico keluar dari perusahaan.

“Kejadian ini sudah kami laporkan ke Polres Metro Kota Bekasi. Namun sudah 5 bulan, proses tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya,” tulis Alex.

Baca Juga :  Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Bahkan, tulis Alex, bulan Desember 2020 oknum penyidik Kota Bekasi mendatangi saksi dan memberikan sejumlah uang atas perintah Dedy Setiawan yang sudah diakui saksi, karena saksi seorang yang jujur maka uang tersebut dikembalikan ke kami.

“Kami juga sudah melaporkan tindakan oknum penyidik tersebut ke Propam Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Oknum penyidik juga sengaja terlihat mengulur waktu dengan tidak memanggil saksi-saksi kunci,” tulis Alex.

Bahkan untuk memanggil Dedy Setiawan sebagai terlapor pihak penyidik terlihat tidak serius. Hal ini bisa dibuktikan dengan SP2HP yang tidak mencantumkan pemanggilan saksi-saksi kunci, padahal terdapat 10 saksi yang mengetahui dan melihat secara langsung.

“Sudah 5 bulan kami mencari keadilan, akan tetapi sampai sekarang kasus yang menimpa anak saya tidak kunjung ada kejelasan. Melalui petisi ini, saya mengharap dukungan dari masyarakat dan para pimpinan Polri untuk mendapatkan keadilan bagi anak kami,” tutup Alex.

Baca Juga :  Miris...!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Diketahui, Polres Metro Bekasi Kota, sudah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), karena kurang bukti atas dugaan penyekapan dan pengeniayaan yang dialami Rico Pujianto mantan karyawan PT. Pratama Prima Bajatama (PT. PPB) pada 10 Oktober 2020 lalu.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko yang sebaliknya menerangkan, justru Rico Pujianto yang diduga melakukan penggelapan uang perusahaan sebesar Rp430 juta yang tidak disetorkan ke PT. PPB.

Bahkan, Kombes Pol. Trunoyudo mengatakan, berkas perkara Rico Pujianto soal laporan tersebut dinyatakan lengkap, namun polisi belum melimpahkan tahap II, karena Rico melarikan diri, sehingga Rico masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus penggelapan uang perusahaan.

Saat ini, Rico Pujianto tengah menjalani perawatan di RSUD Kota Bekasi akibat sakit yang dialaminya. Rico sudah menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi guna menjalankan proses hukum di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bekasi atas dugaan penggelapan uang perusahaan. (Tim)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 232 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB