Pro-Kontra Pernyataan Oknum Pejabat Publik “Negara Ini Kian Memprihatinkan Saja”

- Jurnalis

Jumat, 16 Desember 2022 - 18:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samuel F Silaen

Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Jelang pemilu serentak 2024 yang kian semakin mendekat, tak pelak membuat situasi semakin memanas akibat pernyataan pernyataan oknum pejabat Negara atau Pemerintah yang membuat gaduh ditengah masyarakat Indonesia.

Kebebasan berpendapat seringkali disalah artikan oleh pejabat publik atau Pemerintah. Kurangnya etika profesi dan tanggungjawab moral pejabat negara, membuat banyak orang ikut- ikutan memperburuk keadaan situasi bernegara.

“Inilah yang membuat negara seperti dalam situasi gonjang- ganjing,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, Jumat (16/12/2022) di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Silaen, etika profesi dan tanggungjawab moral pejabat negara, seperti seakan semau gue, apakah ini semacam pesanan atau berdiri sendiri? ini kerap dipertontonkan oleh oknum pejabat negara yang terkesan arogan aji mumpung masih berkuasa atau apa gitu?.

“Sepantasnya pejabat publik atau negara tak sembarang berucap atau berujar yang menyinggung perasaan publik, apakah seburuk itu sikap dan perilaku para pejabat negara saat ini? Acap kali pernyataan oknum pejabat membuat situasi nasional gaduh,” sindir mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Sebab, sambung Silaen, apabila sebuah bangsa sudah kehilangan etika profesi dan tanggungjawab moralnya didepan publik, lantas siapa lagi yang rakyat mau teladani saat ini?.

Baca Juga :  Alvin Lim Gelar "Training Options Batch 2" Ajarkan Masyarakat Melek Investasi

“Era reformasi yang di impikan banyak orang sewaktu dibawah kekuasaan era orde baru lalu ditumbangkan, dengan satu alasan agar hidup akan menjadi lebih baik, ternyata tidak menjadi kenyataan kecuali makin aneh-aneh saja perilaku pejabat negara. Apakah mungkin negara ini sudah menuju gerbang kehancuran?,” kritik alumni Lemhanas Pemuda 2009 ini.

Ada banyak contoh perilaku dan kebiasaan pejabat negara atau publik mempertontonkan “kepongahan” atas jabatan dan kekuasaan yang mereka emban, tidak ada rasa bersalah atas apapun yang mereka lakukan dan sampaikan didepan umum, seolah-olah merekalah segala-galanya yang lain seperti “ngontrak.

“Sekarang situasi dunia sedang tidak baik, ditambah lagi posisi ekonomi sedang lesu-lesunya (menuju resesi hebat). Rakyat merasakan apa- apa serba mahal beda dengan pejabat negara yang dihidupi oleh uang rakyat, sementara rakyat kecil hidupnya “ngos-ngosan” akibat daya beli masyarakat yang turun drastis. Hasil pertanian rakyat tiba masa panen harganya hancur lebur,” “ungkap mantan tenaga ahli Fraksi DPR RI 2004- 2009 itu.

Seharusnya, lanjut Silaen, pejabat Negara atau publik punya sense of empati, dengan cara menjaga perasaan publik yang notabene sedang goncang, ditambah lagi persoalan ekonomi rakyat yang semakin tertekan akibat dihantam badai impor ketika masa panen raya pertani tiba.

Baca Juga :  PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA

“Tidak ada aturan baku (tertulis) yang dilanggar oleh oknum pejabat Negara atau Pemerintah yang menyatakan pendapatnya dimuka umum. Persoalannya adalah mereka pejabat publik yang hidupnya ditanggung oleh keuangan dari pajak rakyat Indonesia. Tapi oknum pejabat Negara atau Pemerintah seolah mereka tidak jadi bagian dari penderitaan rakyat,” tegas Silaen.

Seyogianya, mereka elite atau pejabat peka dan peduli terhadap penghidupan rakyat Indonesia yang Senin, Kamis. Beda dengan pejabat Negara atau pejabat publik yang semuanya ditanggung oleh anggaran keuangan Negara,” ungkap Silaen.

Kalau saja, tambahnya, pejabat Negara atau Pemerintah hidupnya ngos-ngosan yang Senin, Kamis pasti mereka tidak sembarang bicara hal-hal yang tidak menyentuh soal hidup rakyat banyak.

“Pejabat Negara atau Pemerintah harusnya punya etika dan moral yang berintegritas tinggi agar selalu menjaga sikap, perilaku dan tutur kata yang lebih santun ditengah gejolak gelapnya ekonomi dunia akibat resesi global,” pungkas Silaen. (Mul)

Berita Terkait

PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA
Alvin Lim Bocorkan Strategi Investasi Options Agar Untung Besar
Bebaskan Charlie Chandra, Alvin Lim Ungkap Strategi Kemenangan Lawan 9 Naga
Cerdas Keuangan, Alvin Lim: Investasi Options Lebih Baik Dari Saham
Alvin Lim Gelar “Training Options Batch 2” Ajarkan Masyarakat Melek Investasi
Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?
Nasabah PT. Asuransi Allianz Tunjuk LQ Indonesia Law Firm Jadi Kuasa Hukum
KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 18:46 WIB

Soal Uji Kompetensi, Ini Kata Wakil Ketua LSM GMBI Distrik Kota Bekasi

Senin, 6 Mei 2024 - 11:33 WIB

Lagi Temuan BPK, Dispora Kota Bekasi Kembali Diperiksa Inspektorat

Senin, 6 Mei 2024 - 10:43 WIB

Lama Vakum, BAMUS Kota Bekasi Bangkit Kembali

Senin, 6 Mei 2024 - 09:54 WIB

Kadus Dipecat, Camat Pebayuran Akui Sulit Komunikasi Dengan Kades Bantarsari

Senin, 6 Mei 2024 - 09:35 WIB

Kabupaten Bekasi Juara Umum MTQ Ke-38 Tingkat Provinsi Jawa Barat

Minggu, 5 Mei 2024 - 11:50 WIB

Warga RT 01 “Manunggal” Perumahan VGH Kebalen Gelar Halal Bihalal

Sabtu, 4 Mei 2024 - 01:58 WIB

PT. Migas Kota Bekasi Terima Kunjungan Komisi III DPRD Banten

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:18 WIB

Waduh…!!!, Di Kota Bekasi Perusahaan Tanpa Plang Bebas Beroperasi

Berita Terbaru

Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia

Berita Utama

PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA

Selasa, 7 Mei 2024 - 01:08 WIB

Foto: Alvin Lim Saat Mengisi Acara Training Options Batch 2

Berita Utama

Alvin Lim Bocorkan Strategi Investasi Options Agar Untung Besar

Senin, 6 Mei 2024 - 18:14 WIB