Benahi Institusi, Aktivis Siaga 98 Sarankan Polri Libatkan BIN

- Jurnalis

Senin, 17 Oktober 2022 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator Siaga 98: Hasanuddin

Koordinator Siaga 98: Hasanuddin

BERITA JAKARTA – Pasca pemanggilan seluruh Kepala Polisi Daerah (Kapolda) di Indonesia berserta para Kapolres se-Nusantara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (Siaga98), Hasanuddin menyarankan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjalin kerjasama dengan lembaga Badan Intelijen Negara (BIN), guna membenahi “carut marut” diinstitusi Kepolisian RI atas kegaduhan selama ini.

Menurut Hasanuddin dengan melibatkan unsur BIN untuk melakukan reformasi ditubuh Korps Tribrata. Sebab, survei nasional kepercayaan publik terhadap lembaga hukum per Juni-Juli 2022 yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat kepercayaan Polri sebesar 72 persen dan berada pada posisi tertinggi setelah Kejaksaan 70 persen serta KPK 63 persen.

Akan tetapi setelah terjadi peristiwa penembakan Brigadir J, LSI merilis survey di bulan Agustus 2022. Hasilnya tingkat kepercayaan publik turun drastis yakni Polri 69,6 persen menjadi terendah setelah Kejaksaan 75,3 persen dan KPK 73,2 persen.

“Kami Simpul Aktivis Angkatan 98 atau SIAGA 98 menyampaikan hal sebagai berikut. Pertama, terhadap peristiwa Brigadir J, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan ada persoalan kultural dan struktural di Kepolisian, dan hal ini secara skeptis dipertegas dengan pernyataannya bahwa lebih baik 60 tahun dengan polisi jelek, dari pada semalam tanpa polisi,” ujarnya, Senin (17/10/2022).

Baca Juga :  Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Kedua, tambah Hasanuddin, peristiwa dampak atas peristiwa gas air mata Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dan dugaan keterlibatan salah satu Petinggi Polri dalam kasus narkoba, perlu dilakukan evaluasi dan pembenahaan komprensif.

“Ketiga, evaluasi dan pembenahan ini tidak cukup jika dilakukan oleh internal Keposian sendiri, sebab berkaca sendiri seringkali tidak objektif dalam menilai kekurangan dan mencari dimana sisi kultural dan struktural yang harus dibenahi,” pungkas Hasanuddin. (Sofyan)

Berita Terkait

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik
Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM
Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda
Satgas SIRI Kejagung Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Kalsel
Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana
Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka
Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 17:33 WIB

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:18 WIB

Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:42 WIB

Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:49 WIB

Satgas SIRI Kejagung Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Kalsel

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:36 WIB

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Berita Terbaru

Unggahan Terkait BPJS Kesehatan

Berita Utama

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik

Rabu, 22 Jan 2025 - 17:33 WIB

Foto Kantor Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Seputar Bekasi

Rangkap Jabatan, Lurah Sumardi Adem Jabat Pj Desa Sumberjaya

Rabu, 22 Jan 2025 - 16:58 WIB

Ilustrasi THM

Seputar Bekasi

Sudah Diundangkan, Pemkab Bekasi Didesak Tertibkan THM Langgar Aturan

Rabu, 22 Jan 2025 - 15:38 WIB

Kantor KUD Tani Jaya

Seputar Bekasi

Diduga, Kades Sukadarma Tutupi Informasi Soal KUD Tani Jaya

Rabu, 22 Jan 2025 - 13:38 WIB