BERITA SEMARANG – Ketua Yayasan Rijalul Qur’an Kampus 3 (Asrama Putra) di Jalan Kalirejo, Desa Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Mohammad Zainun mengaku, telah menerapkan standart Protokol Kesehatan (Prokes) selama pandemi Covid-19, sejak Maret 2020 hingga sekarang.
Selama pandemi, pihaknya tidak pernah memulangkan santri. Begitupun santri juga tidak boleh dijenguk oleh keluarga. Bahkan saat ada kunjungan dari luar, para santri tidak diijinkan bertemu dengan orang luar.
Pihaknya juga menerapkan prokes dengan 3M, yakni wajib memakai masker untuk santri, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di sini para santri diwajibkan memakai masker, dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun. Apalagi mereka di sini sering berwudlu saat akan melakukan kegiatan hafiz Qur’an (menghafal Al-Qur’an) jadi cuci tangan selalu dilakukan,” kata Zainun saat di pesantren Rijalul Qur’an, Senin (16/11/2020).
Untuk penerapan jaga jarak (social distancing) juga selalu dilaksanakan para santri utamanya saat melakukan kegiatan hafiz Qur’an, dimana setiap santri duduk menjaga jarak ke belakang untuk menyetor hafiz Qur’an kepada Ustadnya.
Menurutnya, selama pandemi, para santri mengisi kegiatan dengan hafiz Qur’an dengan jadwal yang sudah diatur.
Diketahui, santri di pesantren Rijalul Qur’an kampus 3 terdiri dari 48 santri yang berasal dari berbagai daerah, diantaranya dari Aceh, Jakarta, Jawa Timur, Tegal, Semarang, Purwodadi dan lainnya.
Mereka para santri sudah terbiasa melakukan aktivitasnya dengan terjadwal. Dari mulai bangun tidur, olah ragà, sholat berjamaah, hafiz Qur’an dan lainnya semua dilakukan dengan standart prokes selama pandemi Covid-19. (Nining)