BorMar 2020 Borobudur Marathon, Peserta Lari Virtual Melonjak

- Jurnalis

Jumat, 9 Oktober 2020 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Event Borobudur Marathon 2020

Event Borobudur Marathon 2020

BERITA SEMARANG – Menyikapi belum redanya krisis kesehatan global Covid-19, panitia menyiapkan dua rencana, yaitu Plan A dan Plan B, terkait rute yang akan digunakan elite runner (pelari elit) dalam penyelenggaraan lomba lari Borobudur Marathon (BorMar) 2020 di Kawasan Candi Borobudur Marathon, Magelang, 15 November 2020 mendatang.

Panitia Penyelenggara, Lukminto Wibowo mengungkapkan, rute awal atau Plan A bagi pelari marathon (42,195 KM) di BorMar tahun ini adalah rute half marathon (21 KM). Dimana pelari berlari dua kali putaran di lintasan half marathon.

“Rute ini masih menyusuri area perbukitan, sawah dan kampong, sehingga bisa disaksikan langsung oleh masyarakat dari jarak dekat,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun dalam perkembangannya, pihaknya menyiapkan Plan B yaitu 30 pelari elit yang bersaing berlari di sekitar lokasi taman candi dengan protokol kesehatan dan tanpa penonton.

”Menurut hitungan kami, di sekitar taman Candi itu kan jaraknya 2,4 KM. Jadi peserta bisa berlari sebanyak 17 kali putaran. Terus terang, kami khawatir, BorMar menciptakan klaster baru pandemi Corona karena di sana ada celah kerumunan penonton. Ini yang sekuat tenaga kami hindari,” ujarnya, Jumat (9/10/2020).

Terkait model rute di sekitar Candi, adalah terinspirasi pelaksanaan London Marathon yang baru saja digelar 4 Oktober lalu. Rute yang dilalui, bukan di jalanan namun di St James Park secara tertutup dengan protokol kesehatan  dan keamanan yang super ketat.

Hanya saja, faktor pembeda dari London Marathon adalah pada BorMar kali ini pesertanya dikhususkan kaum muda di bawah 45 tahun. Mereka adalah pelari yang direkomendasi PB PASI (otoritas tertinggi yang menaungi atletik) dan pelari yang menjuarai BorMar tahun 2019 lalu.

”Terkait dengan rencana B ini, kami akan berkonsultasi dengan Pak Ganjar Pranowo, selaku gubernur untuk mendapatkan arahan dan masukan,” tambahnya.

Sementara, Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An menilai untuk Plan B pelari hanya mengitari lingkungan Candi, bisa dikatakan sebagai jalan tengah mencegah penularan virus Corona. Pihaknya memprioritaskan unsur safety atau keselamatan, baik itu pelari maupun masyarakat.

”Kami memang mensosialisasikan jaga jarak dan kenakan masker bagi penonton nanti. Namun di lapangan, siapa yang bisa menjamin? Jika Plan A digunakan, sepertinya sulit untuk menghalau penonton yang ingin melihat dari dekat. Jarak 21 KM itu panjang lho,” kata Chie An.

Berbeda, sambungnya, dengan Plan B yang berada di lingkungan Candi yang minim atau bahkan tanpa penonton, unsur safety terjaga.  Itu sudah dilakukan di London Marathon.  Di BorMar akan ada siaran langsung televisi kok, jadi penonton bisa mengikuti perhelatan itu,” sambungnya.

Bagi Chie An, yang penting saat ini adalah bagaimana aura dan eksistensi Borobudur Marathon tetap menggema, menciptakan spirit berlari dengan tidak mengesampingkan kesehatan masyarakat.

Seperti diketahui, wabah Corona membuat BorMar tahun ini menggunakan sistem hybrid yaitu kolaborasi elite runner (pelari undangan di Borobudur) dan virtual yang diikuti pelari di seluruh penjuru negeri ini. Pada kategori virtual peserta bisa memilih nomor lari yang diikuti, baik itu marathon, half marathon atau 10 KM.

Hingga kini sudah tercatat 6.350 pelari virtual yang siap berpartisipasi. Angka tersebut di luar ekspektasi panitia yang menargetkan 5.000 runners.

“Peserta virtual melonjak. Karena masih ada waktu, diprediksi bisa mencapai 10.000 pelari. Ini realitas yang membuat kami semangat untuk tetap menggelar BorMar. Meskipun di tengah pandemi, semangat untuk berlari masih tinggi,” pungkasnya. (Nining).

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB