BERITA SEMARANG – Lembaga amal Lazismu Muhammadiyah Jawa Tengah menyatakan siap jalin kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng.
Hal itu disampaikan Manajer Fundrising Wahidin Hasan bersama Manajer Teritori Lazismu Jateng, Agus Alwi saat bersilaturahmi ke kantor PWI Jateng, Selasa (6/10/2020).
Delegasi Lazismu tersebut diterima Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS didampingi sejumlah pengurus harian, antara lain, Sekretaris Iwan Kelana, Widyartono, Solikun, dan Zaenal Abidin Petir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Agus Alwi, selama ini Lazismu Jateng proaktif terjun ke lokasi bencana sekaligus memberi bantuan kemanusiaan bagi korban bencana. Selain itu juga membangun rumah sakit-rumah sakit hingga melakukan bedah rumah di daerah-daerah.
“Namun sayangnya tidak ada publikasi. Kami sering datang paling awal dan pulang paling akhir di lokasi bencana, namun hanya media internal yang mempublikasikannya. Padahal publikasi tersebut penting untuk membangun kepercayaan umat yang telah menyerahkan kepercayaan kepada Lazismu,” ungkap Agus.
Dikatakan bahwa jumlah dana kelolaan Lazismu Jateng pada 2019 tercatat ada Rp70 miliar dan ditargetkan naik menjadi Rp80 miliar pada 2020, yang mana badan amal ini baru dikelola secara profesional sekitar 2,5 tahun lalu.
“Ada 35 kantor Lazismu di daerah-daerah dengan jumlah 490 kantor layanan untuk menghimpun ZIS,” ujarnya.
Ditambahkan, Lazismu saat ini fokus pada kegiatan produktif dan jangka panjang, sedangkan kegiatan seperti membagikan sembako hanya sekitar 40 persen dari alokasi bantuan.
Sementara itu Ketua PWI Jateng, Amir Machmud menyatakan siap menjalin kerja sama, dengan memberi pelatihan jurnalistik bagi sukarelawan Lazismu. Karena, publikasi bagi badan amal seperti Lazismu tetap penting sebagai upaya menjaga public trust.
Menurut Amir, mempublikasi kegiatan amal bukan berarti riya atau pamer, melainkan bentuk menjaga public trust (kepercayaan publik) yang telah memberi amanah.
Untuk itu, PWI Jateng yang sudah berpengalaman mendidik dan melatih jurnalisme berbagai kalangan dan mahasiswa siap memberikan pelatihan secara profesional.
Bukan hanya mendidik cara menulis siaran pers yang laik siar, namun juga akan memberi pelatihan penulisan artikel, feature, foto jurnalistik, hingga konten untuk siaran televisi. ” Kami memiliki SDM lengkap dan berpengalaman,” tandas Amir. (Nining)