BERITA JAKARTA – Sebaiknya Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDI-P, Hasto Kristiyanto fokus saja dengan kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dengannya saat ini.
Hal itu dikatakan, Koordinator Aktivis Aliansi Kehendak Rakyat (AKHERA), Heru Purwoko menanggapi ancaman soal akan ada rilis puluhan video yang mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah petinggi Negara dalam kasus korupsi.
“Bila memang ada yang keliru dengan penetapannya sebagai tersangka suap PAW, Harun Masiku ajukan saja Praperadilan dan itu lebih kstaria,” terang Heru kepada Matafakta.com, Jumat (27/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Contoh, sambung Heru, mantan Ketua KPK, Firli Bahuri yang mengambil jalur Praperadilan ketika dirinya ditetapkan tersangka.
“Dari pada membuat kegaduhan-kegaduhan yang justeru membuat masyarakat tidak berempati dengan dirinya dan PDI-P serta akan menimbulkan kasus hukum baru,” tandas Heru.
Sebelumnya, Juru bicara DPP PDIP, Guntur Romli mengungkapkan bahwa akan ada rilis puluhan video yang mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah petinggi Negara dalam kasus korupsi.
Hal itu disampaikan Guntur setelah Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus buronan KPK, Harun Masiku.
Menurut Guntur, Hasto selama ini menunjukkan kepatuhan terhadap hukum dan sikap kooperatif dalam menghadapi proses hukum.
Namun, yang lebih menarik, lanjut Guntur, adalah serangkaian video yang telah dibuat oleh Hasto yang berisi pengungkapan tentang korupsi yang melibatkan sejumlah tokoh penting.
“Mas Hasto itu taat hukum dan kooperatif. Dan yang menarik adalah Mas Hasto sudah membuat puluhan video,” kata Guntur.
“Itu adalah yang disampaikan itu yang pertama nanti akan ada lanjutan puluhan video yang juga di situ akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi Nagara kasus korupsi,” tambahnya.
Guntur mengaku, sudah melihat beberapa video tersebut dan mengonfirmasi bahwa bukti-bukti yang ada sangat mencengangkan.
“Video-video ini diyakini akan memicu reaksi besar dan membuka tabir korupsi ditingkat elite di Republik ini,” pungkas Guntur. (Sofyan)