BERITA BEKASI – Ketua LSM Solidaritas Transparansi Intelektual Pemerhati (SNIPER) Indonesia, Gunawan, menolak adanya rencana aksi sekelompok massa yang kabarnya datang dari luar wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Lah, kalau menyikapi kebijakan atau keputusan korelasi dan kerugiannya apa bagi warga atau masyarakat diluar wilayah Kabupaten Bekasi,” terang Gunawan atau biasa disapa Mbah Goen kepada Matafakta.com, Jumat (25/10/2024).
Kecuali, sambung Gunawan yang bersifat kebijakan atau keputusan skala nasional misalnya yang berkaitan dengan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) yaitu aksinya di Pemerintah Pusat masanya pun bisa dari berbagai daerah, karena berdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lah, kalau kebijakan dan keputusannya Pemerintah Kabupaten Bekasi lalu yang melakukan aksi demonya adalah masyarakat Kota Bekasi rasa-rasanya kurang nyambung karena dampaknya tidak sampai kesana,” jelasnya.
Sebab, lanjut, Gunawan, ketika sebuah kebijakan atau keputusan tersebut merugikan tentu adanya di warga Kabupaten Bekasi, bukan diluar Kabupaten Bekasi, karena warga Kabupaten Bekasi adalah masyarakat yang berkontribusi atas APBD Kabupaten Bekasi.
“Jadi keliru, kalau ada masyarakat yang berasal dari luar Kabupaten Bekasi berdemo atas adanya kebijakan atau keputusan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Apa dampaknya terhadap orang diluar Kabupaten Bekasi?,” ulasnya.
Lebih jauh Gunawan mengatakan, dirinya selaku Ketua LSM SNIPER Kabupaten Bekasi, tidak anti demo atau melarang orang untuk menyampaikan pendapatnya, tapi harus sesuai dan ada korelasinya sehingga tidak menjadi tungangan kepentingan.
“SNIPER juga sering gelar aksi demo di Kabupaten Bekasi selaku warga atau masyarakat sosial kontrol di Kabupaten Bekasi. Bila perlu ke Pemerintah Pusat jika dampaknya bersifat skala nasional,” imbuhnya.
Kalau ini, tambah Gunawan tidak menjadi perhatian serius maka kedepannya nanti orang akan bebas melakukan aksinya dimana-mana padahal bukan masyarakatnya dengan berbagai dalih, sehingga dapat menimbulkan kegaduhan.
“Demokrasi ya demokrasi tepi jangan juga diartikan sebebas-bebasnya sesuai kehendak sendiri. Besok-besok gimana kalau aksi satu daerah ngundang masanya beberapa daerah yang tidak tahu apa apa ya kacau,” pungkas Gunawan. (Hasrul)