BERITA BEKASI – Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bekasi membentuk Pengurus ditingkat Kecamatan.
Untuk diketahui, FPRB Kabupaten Bekasi merupakan perwakilan dari stakholders yang menjadi mitra dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
“Dibentuknya FPRB ini sudah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2007, tentang penanggulangan bencana,” terang Ketua FPRB Kabupaten Bekasi, Tuty Nurcholifah Yasin yang akrab disapa Tuty Yasin kepada Matafakta.com, Senin, (19/9/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karenanya, kata Tuty Yasin, untuk manajemen penanggulangan bencana FPRB ini fokus dalam pengurangan resiko bencana.
Dikatakannya, FPRB ditingkat Kecamatan diikut sertakan dari partisipasi masyarakat (pentahelix) yang terdiri dari dunia usaha, akademisi, komunitas, pemerintah dan media untuk bersama-sama mengurangi resiko bencana.
Diharapkan untuk Ketua terpilih ditingkat Kecamatan saat ini harus cepat mampu untuk melakukan staping kepengurusan agar bisa melakukan pencegahan bencana agar mampu mendeteksi sejak dini resiko-resiko bencana.
“Semoga dibentuknya FPRB ditingkat Kecamatan bisa mengurangi dampak-dampak yang akan terjadi di tingkat daerah yakni di Kecamatan yang membawahi tingkat Desa,” ulasnya.
Sejak minggu kemarin, lanjut Tuty Yasin, Pengurus tingkat Kecamatan yang sudah terbentuk diantaranya, Kecamatan Pebayuran, Muaragembong dan hari ini Pengurus Kecamatan Cabang Bungin.
Ditempat yang sama, Camat Cabang Bungin, Asep Buchori mengatakan, dibentuknya FPRB ditingkat Kecamatan ini dia merasa terbantu lantaran di wilayahnya sering beresiko bencana.
“Terbantu lah, karena adanya FPRB ditingkat Kecamatan, karena potensi bencana seperti banjir sering terjadi di Cabangbungin,” imbuhnya.
Ditambahkan Asep, diwilayah Kecamatan Cabangbungin ini merupakan hilir dari aliran air Sungai Citarum dan Ciherang.
“Jadi ketika memasuki musim penghujan ini pastinya aliran air sungai ini akan penuh lantaran daerah Cabangbungin ini merupakan hilir dari aliran sungai Citarum dan Ciherang, ketika mengairi sungai disini pasti akan beresiko banjir,” pungkasnya. (Hasrul)