LQ Indonesia Law Firm: Usut Ulang Kebakaran Gedung Kejagung dan KM50

- Jurnalis

Kamis, 11 Agustus 2022 - 16:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saat Irjen Fadil Imran Berpelukan Dengan Irjen Fredy Sambo

Saat Irjen Fadil Imran Berpelukan Dengan Irjen Fredy Sambo

BERITA JAKARTA – Penetapan Ferdy Sambo, jenderal bintang 2 menjadi tersangka dugaan pembunuhan berencana dengan ancaman pidana hukuman mati, menguncang Indonesia, terkait kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J dirumah dinasnya di Kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pasalnya, Profesi dan Pengamanan (Propam) dikenal dengan slogan “Garda terdepan penjaga citra Polri dan benteng terakhir pencari keadilan”. Lebih dikenal dengan istilah polisinya polisi. Jika Polisinya polisi ternyata adalah komplotan penjahat berseragam lalu bagaimana bisa menindak oknum polisi nakal?.

Ketua LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim, SH, BSC, MH, MSC, CFP, CLA dengan tegas memperingatkan, agar Pemerintah tidak anggap enteng masalah ini, karena bukti bobroknya Polri sudah di depan mata dan sudah terang benderang kepercayaan masyarakat ke Polri sudah berada di titik nadir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal inipun, sambung Alvin, menjadi bukti bahwa Kapolri dan Kapolda Metro Jaya sudah gagal dalam penegakkan hukum di wilayahnya hingga terjadi rekayasa kasus di wilyah atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polda Metro Jaya.

“Baiknya, posisi strategis seperti Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, diganti saja dengan putra putri bangsa yang mengerti hukum, punya integritas, namun di luar institusi Polri. Jika penganti dari institusi Polri tidak akan tega dan tersandera konflik kepentingan serta dosa masa lalu,” jelas Alvin yang prihatin dengan Polri saat ini.

Dikatakan Alvin, bukti bahwa ada oknum Polda Metro Jaya merekayasa penyidikan Duren Tiga, bisa menjadi dasar dilakukan penyidikan ulang terhadap kasus Pembakaran Gedung Kejagung dan KM50 yang meresahkan masyarakat. Diketahui, Gedung Kejagung di bakar dan dilakukan penyidikan oleh Tim Polres Jakarta Selatan dan Dirtipidum saat itu, Irjen Ferdy Sambo pula.

Baca Juga :  Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah

“Alasan sangat tidak logis dimana Gedung Utama Kejagung bisa kosong yang menampakan ada dugaan rekayasa. Apalagi merugikan triliunan rupiah, patut di buka kembali. Dugaan saya, ada oknum Polri terlibat untuk menutupi pidana oknum Petinggi Kejaksaan Agung,” ujarnya.

Terkait peristiwa KM50, Alvin secara tegas mengungkap nyawa 6 orang pengawal Front Pembela Islam (FPI) adalah nyawa anak bangsa, tidak kalah penting dari nyawa pengawal Ferdy Sambo. Terlepas dari pandangan agama dan politik yang berbeda, tidak pantas secara hukum di bunuh secara kejam, ketika sudah menyerahkan diri.

“CCTV yang hilang dan hasil forensik yang tidak masuk akal, menunjukkan pembiaran pidana yang sangat tidak manusiawi. Kasus KM 50 wajib di buka kembali, apalagi Kadiv Propam dan Karopaminal yang menyatakan tidak ada pelanggaran adalah sama orangnya yang dinyatakan melanggar etik dalam rekayasa kasus Duren Tiga,” tandasnya.

Sementara itu, para korban investasi bodong meminta agar Pemerintah mendengar aspirasi masyarakat dan segera mencopot Kapolri dan Kapolda Metro Jaya yang sudah gagal memproses kasus investasi bodong di Polda Metro Jaya yang mandek sudah bertahun-tahun.

Baca Juga :  LQ Indonesia Law Firm Banjir Kuasa Korban PT. Sentratama Investor Future

“Kasus PT. Mahkota dengan terlapor Raja Sapta Oktohari sudah hampir 3 tahun tidak ada penetapan tersangka, malah Kapolda sibuk teletubbies dan pencitraan tinju dengan emak-emak,” sindir M salah satu korban investasi PT. Mahkota.

Korban M berujar, masyarakat butuh Kapolda yang berani memberantas investasi bodong. Kabareskrim di Mabes sanggup P21 KSP Indosurya, Fahrenheit dan DNA Pro. Sedangkan Kapolda Metro Jaya, tidak mampu memproses kasus PT. Mahkota dan Oso Sekuritas.

Selain kasus PT. Mahkota dan OSO Sekuritas, kasus Minnapadi dan Narada juga mandek di Subdit Fismondev Polda Metro Jaya.

“Saya minta agar Mahfud MD, soroti oknum Polda Metro Jaya yang diduga terima uang perlindungan hukum dari para pengemplang investasi bodong ini. Hal ini selain merusak citra Polri, membuat para investor takut untuk taruh dana ke Indonesia,” tambah korban Narada dan Minnapadi di Polda Metro Jaya.

Para korban investasi bodong sangat kecewa atas kegagalan Kapolda Metro Jaya dalam menangani kasus investasi bodong di Polda Metro Jaya.

“Kami sedang diskusi untuk mengadakan demo, agar Kapolda Metro Jaya dicopot saja. Masyarakat butuh Kapolda yang mampu berantas kejahatan, bukan telletubbies, peluk-pelukan dan pencitraan,” pungkasnya. (Sofyan)

“LQ Indonesia Law Firm tetap konsisten membantu para korban investasi bodong walau lawan raksasa yang dilindungi oknum petinggi aparat. Masyarakat silahkan, hubungi kami di 0817-489-0999 Tangerang dan 0818-0454-4489 Surabaya untuk pendampingan hukum”

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB