BERITA BEKASI – Presisi merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi dan berkeadilan membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah dan cepat.
Program Polri Presisi adalah canangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga tercipta lirik dan musik lagu “Polri Presisi” yang diaransemen Ganden Sumarda dan Fransisca Sihombing.
Trobosan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tadinya menjadi harapan baru berbagai lapisan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan prediktif, responsibilitas, transparasi dan berkeadilan (Presisi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun hal tersebut, jauh dirasa saat berada di Polsek Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, dimana masyarakat yang datang ingin menanayakan perkembangan laporannya harus menunggu penyidik memeriksa tersangka lain.
“Kita datang dari pukul 11.30 WIB siang masuk diruang penyidik Reskrim sudah duduk disuruh keluar nanti giliran karena penyidik lagi memeriksa tersangka lain. Padahal kita hanya sebentar hanya bertanya perkembangan,” kata Hendri, Selasa (19/7/2022).
Setelah menuruti perintah penyidik, korban pengeroyokan Edi Wibowo didampingi Hendri yang juga korban karena melerai kejadian pada Minggu 13 Juni 2022 lalu di CS Kafe Metland dengan dua orang rekan media yang ingin mengkonfirmasi pun keluar dari ruangan Unit 2 Reskrim dilantai 3.
“Setelah kami menunggu sampai pukul 2.00 WIB siang tidak juga ada respon sehingga kami pun naik kembali ke lantai 3, lagi-lagi penyidik masih memeriksa tersangka lain atau berikutnya, sehingga kami harus lagi menunggu,” ungkapnya.
Setelah pegal menunggu, sambung Hendri, dirinya langsung masuk dan ikut duduk diruangan Unit 2 Reskrim, sehingga akhirnya dilayani, namun rekan-rekan media yang ikut pendampingi korban disuruh keluar dan pintu ditutup.
“Kalau tersangka yang lagi diperiksa penyidik kan memang sudah ditahan disitu, masa kami selaku masyarakat yang ingin bertanya perkembangan harus menunggu segitu lamanya. Kita sudah ngalah antri pas masuk lagi penyidik sudah memeriksa lagi tersangka lain,” sesalnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu rekan media yang sempat tersinggung dengan adanya lontaran ucapan dari salah satu Tim Penyidik Unit 2 Reskrim Polsek Tambun yang terkesan menyindir saat melihat rekan media memegang henphone ditangannya.
“Besuk-besuk aja jangan foto-foto ya jangan sampai nanti hendphone-nya saya banting,” ucap salah satu penyidik yang mengenakan baju bertuliskan Harley Davidson saat keluar dari ruangan Reskrim Unit 2 Polsek Tambun melintas didepan rekan media yang berdiri terkesan menyindir.
Rekan media yang kecewa dengan sikap penyidik Polsek Tambun mencoba berkoordinasi dengan rekan-rekan media lainnya yang ternyata jawaban yang sama bahwa memang prilaku penyidik Polsek Tambun kurang humanis, berbeda dengan para senior-seniornya ketika kedatangan awak media masih menyapa dan ramah. (Hasrul)