BERITA BEKASI – Pemerhati Bekasi Raya dari ARR Institute, Amrul Mustofa menilai langkah Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdhan dengan membentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Bekasi sudah tepat tetapi personel yang ada di dalam strukturnya harus dikaji ulang.
Pria jebolan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jawa Barat ini mengatakan, masyarakat Bekasi, tidak menolak terbentuknya TPPD namun perlu dilihat polemik yang terjadi antar tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi yang mempersoalkan proses penyusunan tim tanpa melalui konsultasi public.
“Maka hal tersebut sangat disayangkan kurangnya sosialisasi dan pendekatan kedaerahan dalam menyusun tim tanpa melalui konsultasi public,” jelasnya, Minggu (17/7/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, kata Amrul, warga masyarakat Kabupaten Bekasi sedang membutuhkan sosok pemimpin yang paham tentang kulture dan kebutuhan warga Bekasi, terutama tentang kebijakan.
“Saya melihat Kabupaten Bekasi sebagai daerah strategis nasional dan daerah yang memiliki banyak potensi jika salah menunjuk personel TPPD, maka akan berdampak serius,” katanya.
Menurut Amrul, penunjukan Personel Tim TPPD ini, bukan hanya berlandaskan atau berdasarkan latar belakang pendidikan dan luasnya hubungan personal, melainkan juga wajib memperhatikan kulture kewilayahannya.
“Hal ini, kami utarakan berdasarkan hasil kajian kami dari jajak pendapat dengan para tokoh dan unsur kewilayahan lainya,” ungkap Amrul.
Masih kata Amrul, maraknya beda pendapat setelah pembentukan Tim TPPD Kabupaten Bekasi ini, sangat jelas dan gamblang banyak tokoh dan unsur kewilayahan yang tidak sepakat dengan penunjukan nama-nama personel distruktur tim tersebut.
“Maka dari itu, untuk menyatukan visi dan menciptakan percepatan pembangunan yang maksimal hendaknya Pj. Bupati Bekasi segera mengkaji ulang dan melakukan jajak pendapat dengan para tokoh dan unsur kewilayahan tentang siapa saja yang layak masuk dalam tim TPPD itu,” pungkasnya. (Hasrul)