Para Kuasa Hukum Mahkota Minta Polisi Usut Kasus Raja Sapta Oktohari

- Jurnalis

Selasa, 24 Mei 2022 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Para Kuasa Hukum Korban Mahkota

Foto: Para Kuasa Hukum Korban Mahkota

BERITA JAKARTA – Setelah sebelumnya LQ Indonesia Law Firm menyerukan tindakan kepolisian yang “banci” dalam penanganan kasus investasi bodong PT. Mahkota (OSO Sekuritas) yang menyeret Raja Sapta Oktohari (RSO) pejabat Komite Olimpiade Indonesia (KOI), kini giliran pengacara-pengacara korban Mahkota lainnya angkat suara protes lunaknya kepolisian tangani kasus Mahkota yang merugikan 6000 orang dengan kerugian Rp6,7 triliun.

Dalam video youtubenya LQ Indonesia Law Firm dengan lantang protes terhadap tumpulnya penanganan kepolisian terhadap kasus Skema Ponzi dengan terlapor Raja Sapta Oktohari LP No 2228/IV/YAN 2.5/2020/ SPKT Polda Metro Jaya dan menyebut adanya oknum “Jenderal Banci” yang tidak berani terhadap penjahat kelas kakap.

“Kasus Indra Kenz dalam waktu 2 bulan saja, sudah ditahan dan seluruh aset disita. Padahal, Indra Kenz bukan Dirut dan pemilik Perusahaan investasi bodong, melainkan hanya mengajak para korban masuk investasi,” tegas petinggi LQ Indonesia Law Firm, Selasa (24/5/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, katanya, Raja Sapta Oktohari dengan jelas dan terang benderang, ada video sudah diberikan kepada penyidik, mengajak korban masuk, juga malah sebagai Dirut dan Pemilik Perusahaan investasi bodong yang tidak ada ijin BI, malah tidak pernah ditahan hingga kini, luar biasa.

Dr. Benny Wullur, SH, MH seorang advokat ternama di Kota Bandung juga kesal, karena tumpulnya aparat Kepolisian. Lpaoran polisi Polrestabes Bandung ditarik ke Mabes Polri dan kami berharap uang para korban kembali dan para pelaku diberikan hukuman setimpal.

Baca Juga :  Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

“Sejak ditarik ke Mabes, laporan pidana No. STPL 1381/VI/2020/JBR/POLRESTABES tanggal 24 Juni 2020 mandek, tidak ada penetapan tersangka dan tidak ada kepastian hukum,” ungkapnya kepada awak media.

Senada dengan Advokat Benny Wullur, advokat Ali Nurdin seorang Lawyer senior lainnya yang menjadi Kuasa Hukum para korban PT. Mahkota (OSO Sekuritas) mengeluh dalam instagramnya dengan memasang gambar majalah depan Gatra berfoto Raja Sapta Oktohari dengan judul “Skema Ponzi Raja Okto” menunjukkan ketidakpuasannya terhadap mandeknya laporan polisi Mahkota di Mabes Polri melalui postingan di Instagram.

Keluh kesah para Lawyer dari beberapa Kantor Hukum yang berbeda, seolah mengkonfirmasi bahwa Polri memang “banci” dalam penanganan kasus Mahkota milik Raja Sapta Oktohari karena Jenderal-jenderal atau petinggi Polri terlihat enggan atau tidak berani alias “banci” dalam pengusutan kasus Skema Ponzi Raja Sapta Oktohari.

Bahkan, pihak Kepolisian dan Pemerintah bukan hanya tidak mengusut kasus PT. Mahkota, malah membiarkan para korban Mahkota diintimidasi dan diancam oleh Raja Sapta Oktohari melalui Ormas Laskar Merah Putih (LMP).

“Saya disurati oleh LBH Ormas yang mendapatkan kuasa dari Raja Sapta Oktohari. Heran kenapa korban jadinya seperti ini? Dimana Pemerintah dan Kepolisian? LP saya di Polda Metro Jaya sudah 2 tahun lebih mandek, dimana kepastian hukum yang didengungkan Pemerintah Jokowi?. Aparat penegak hukum bukannya menindak kriminal malah menjadi alat untuk menekan para korban,” sesal Alwi salah satu klien LQ Indonesia Law Firm korban Mahkota.

Baca Juga :  Alvin Lim Pertanyakan Kualitas dan Integritas Hakim PN Medan

Saya sedih dan kecewa, ungkap Alwi, Indonesia sangat bobrok di jaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) padahal saya sangat kagum pada pidato-pidato bapak Presiden, namun oknum bawahan Bapak Presiden banyak yang bandel dan membangkang, sehingga Indonesia menjadi surga tumbuhnya penjahat keuangan.

“Saya ingat Presiden aja sudah 3 kali meminta Kapolri berantas mafia tanah, Kapolri seolah tidak mendengar dan mafia tanah masih marak. Beberapa kasus tanah bahkan ditunggangi oknum Kepolisian,” ucapnya memberikan gambaran fakta lain bukan hanya persoalan seputar kasus investasi bodong.

Padahal, Presiden Jokowi sendiri di Bulan Februari 2022, sudah memberikan instruksi agar aparat pemerintahan membasmi semua macam penipuan Skema Ponzi, tapi terang-terangan dalam kasus Skema Ponzi melibatkan anak Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) petinggi Polri hingga Jenderal Mabes di Bareskrim takut, gentar dan tidak dapat memberikan kepastian hukum dalam kasus pidana yang melibatkan Raja Sapta Oktohari.

“Jadi apakah benar, dugaan Jenderal Polri banyak yang “banci” maaf, bukan jenis kelaminnya “banci” melainkan tindakan dan sikap mereka yang takut, enggan dan lamban dalam penanganan kasus Skema Ponzi yang melibatkan Raja Sapta Oktohari, pejabat Komite Olimpiade Indonesia yang membuat dicap sebagai “banci”?,” pungkasnya Alwi kecewa. (Sofyan)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB