Presiden dan DPR Dapat Karangan Bunga Nasabah PT. Mahkota dan OSO Sekuritas

- Jurnalis

Sabtu, 5 Februari 2022 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karangan Bunga di Depan DPR RI

Karangan Bunga di Depan DPR RI

BERITA JAKARTA – Para korban skema ponzi Raja Sapta Oktohari (RSO) mengirimkan karangan bunga ke Gedung DPR RI sebagai aspirasi agar terlapor RSO diproses hukum dan bertanggung jawab selaku Direktur Utama (Dirut) PT. Mahkota Properti Indo Permata (PT. MPIP) yang mengalami gagal bayar kurang lebih Rp6 triliun.

Selain terhadap PT. Mahkota Properti Indo Permata, karangan bunga juga dikirim oleh para korban OSO Sekuritas agar mereka mendapatkan keadilan dan proses hukum dijalankan terhadap para pelaku yang telah merugikan ribuan nasabah hingga mencapai Rp6 triliun.

Puluhan papan bunga yang memenuhi pintu depan Gedung DPR berisi aspirasi dan keluh kesah para korban Perusahaan milik Raja Sapta Oktohari yang dana pensiun, pendidikan anak dan uang untuk biaya pengobatan hilang di PT. MPIP dan OSO Sekuritas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu korban OSO Sekuritas, A memberikan keterangan pers mengatakan, disaat uang kami tidak dikembalikan, RSO malah menunjukkan gaya hidup mewah naek private jet dan yacht, sedangkan kami para nasabah makan pun sulit.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tegas dan copot Raja Sapta Oktohari dari Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KOI) agar tidak menganggu proses penyidikan, karena sebelumnya sudah 7 kali RSO dipanggil takut dan mangkir dengan alasan tugas negara.

“Keadilan harus ditegakkan, tolong Bapak Presiden, kami tidak minta uang kami kembali, tapi tegakkan saja hukum, tangkap dan tahan para pelaku investasi bodong ini, jangan sampai mengotori nama pemerintahan,” tegasnya.

Baca Juga :  Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Sementara, korban PT. MPIP, M mengungkapkan, dirinya sudah mau menarik uangnya dari PT. MPIP, namun video RSO di depan panggung meyakinkannya bahwa selain aman modal, akan mendapatkan bunga dan dividen. Nyatanya, PHP kelas berat, bunga tidak terima, bahkan modalnya raib.

“Tolong kami pak Presiden, sebagai rakyat kecil, kami minta keadilan, kami minta hukum ditegakkan, jangan uang kami dimakan lalu kami diberikan berbagai alasan hingga proses hukum tidak bisa ditegakkan, karena kami sudah cukup menderita,” tandasnya.

Sugi selaku Kabid Humas LQ Indonesia Law Firm cukup memahami perasaan masyarakat khususnya korban investasi bodong besutan Raja Sapta Oktohari. Para korban melaporkan PT. MPIP dengan pidana Pasal 46 Perbankan, yaitu menghimpun dana masyarakat tanpa ijin Namk Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Penyidik seharusnya dengan mudah bisa memproses, ditanyakan saja ke PT. Mahkota ada ijin atau tidak? Lalu konfirmasi ke OJK, jika tidak ada ijin kan jelas sesuai UU No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas atau PT,” jelas Sugi.

Dikatakan Sugi, Direksi yang dikepalai Raja Sapta Oktohari selaku Dirut PT. Mahkota paling bertanggung jawab atas kepengurusan ijin dan operasional pengalanggan dana masyarakat. Karena dana masyarakat yang dihimpun di setor ke rekening PT. Mahkota.

“Jadi, selaku penanggungjawab RSO harus bertanggung jawab penuh atas operasional dan kegiatan PT. Mahkota. Jadi penyidik jangan sampai ada modus alasan PKPU sebagai penghenti pidana, kasus Koperasi Millenium di PMJ juga bisa P21 dan vonis walau sudah ada homologasi di PKPU,” ungkapnya.

Baca Juga :  Miris...!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Selain itu, sambung Sugi, KSP Indosurya di Mabes juga sudah Homologasi, tapi kena Pasal 46 pidana Perbankan. Jadi jelas kasus-kasus sebelumnya tidak ada itu Homologasi atau Restructuring yang di cicil menjadi seolah-olah terjadi restorative justice.

“Restorative Justice sesuai Perkap jelas syaratnya adalah pembayaran ganti rugi secara penuh. Reputasi Polri terutama Polda Metro Jaya akan dipengaruhi cara penanganan kasus ini, karena masyarakat memantau,” imbuhnya.

Para korban investasi bodong meminta agar LQ Indonesia Law Firm mengawal dalam aksi damai di depan Istana Presiden pada 14 Februari 2022, dengan membawa 1 tangkai bunga mawar dan puisi sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah dan Polri untuk memberantas investasi bodong di Indonesia sebagaimana amanah Presiden RI tanggal 20 Januari 2022.

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Hotline LQ di 0817-489-0999

Ini, Isi Karangan Bunga Kiriman Para Korban Investasi Bodong

D: Rakyat yang Menderita

U: H. Joko Widodo

DU: Tolong pemerintah usut gagal bayar OSO Sekuritas & MPIP Milik Raja Sapta Oktohari

D: Rakyat Indonesia Korban Oso Sekuritas dan MPIP

U: Bpk Presiden dan DPR RI

DU: Mohon dibantu diperjuangkan hak kami di PT. Mahkota milik Raja Sapta Oktohari.

D: Nasabah Korban Oso Sekuritas

U: Bpk Presiden RI

DU: Tolong kami para korban OSO Sekuritas, kami susah lahir batin, akibat uang hilang di OSO Sekuritas.

(Sofyan)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB