BERITA BEKASI – Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni atau Rutilahu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, mendapatkan bergai respon dari masyarakat Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, Anggaran Rutilahu Senilai Rp20.000.000 perrumah, hanya dibangun seperti kotak sabun.
“Waktu itu, saya sama orang tua diajak ikut rapat soal duit di Toko Wa’Basri. Disitu juga ada orang Pemda, tapi saya lupa namanya,” kata Masah, salah satu warga penerima program Rutilahu kepada Matafakta.com, Senin (4/1/2021).
Dalam pertemuan itu, sambung Masah, uang untuk Rutilahu sebesar Rp20.000.000 perumah dari Pemerintah dengan rincian, Rp17.500.000 untuk bahan metrial dan Rp2.500.000 untuk tukang dengan jangka waktu pekerjaan selama 18 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rumah saya dibongkar semua karena kayunya udah pada lapuk, tapi kalau matrial lainnya masih kuat. Misalkan, kayunya lapuk diganti dengan behel dan kalau masih bagus tinggal diteruskan. Kalau rumah saya sendiri sudah doyong jadi diganti semua,” ungkapnya.
Untuk persyaratannya, lanjut Masah, hanya diminta KK sama KTP dan sekarang informasinya bangunan rumahnya bersama orang tuanya sudah selesai.
“Kalau bahan material habisnya berapa saya ngak pernah tahu, karena waktu itu cuma material datang saya disuruh tanda tangan aja dan bonnya juga dibawa lagi sama yang antar barang,” jelas Masah.
Selama proses perbaikan juga ada uang pribadi seperti cat jendela, karena katanya dananya sudah habis, termasuk makan dan kopi dari kita sendiri,” ungkap Masah lagi.
Sebenarnya, lanjut Masah, bangunan Rutilahu ini dua rumah yaitu rumah orang tua dengannya yang memang kondisinya menyantu. Persyaratan pengajuan juga masing-masing KTP dan KK-nya yakni, Sanol dan Masah.
“Pak Camat pernah datang mengontrol waktu itu jendelanya belum terpasang akhirnya Pak Camat menghubungi pelaksananya. Pak Camat juga sempat menanyakan kok ngak disekat, saya jawab ngak masalah kalau mau disekat tinggal biayanya dari mana?,” sindir Masnah.
Meski begitu, tambah Masah, dia bersama orang tua dan keluarga bersyukur, karena sudah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yang telah membantu memperbaiki rumahnya jadi layak untuk dihuni.
“Walau pun begitu, saya sangat puas dan berterimakasih sama Bupati Bekasi Pak Eka Supria Atmaja, karena sekarang ini saya mempunyai tempat tinggal yang layak untuk dihuni,” pungkasnya. (Usan)