BERITA SEMARANG – Dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diundangkan tanggal 20 November 2020, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), termasuk satu diantara 201 proyek dan 10 program yang mencakup 23 sektor dengan nilai investasi sebesar Rp4.809,7 triliun masuk dalam daftar PSN terbaru.
Demikian dijelaskan Ahmad Fauzie Nur, selaku Direktur Operasional PT. Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau disingkat KIW, Senin (7/12/2020).
Fauzie menģatakan, rencana yang sudah matang untuk mengelola KITB, KIW merupakan anggota konsorsium dengan pola Joint Ventura (JV) bersama-sama dengan PT. PP (Persero), PTPN IX dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang. Masuknya KITB merupakan tantangan sekaligus peluang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tantangan karena Presiden dengan menerbitkan Perpres 109 Tahun 2020 menaruh harapan besar terhadap KITB untuk memaksimalkan dampak PSN bagi percepatan pembangunan, penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi nasional,” kata Fauzie.
Sedangkan peluangnya KITB sekaligus merupakan pengembangan KIW yang sudah membangun, mengembangkan dan mengelola kawasan industri, namun tersedianya lahan sangat terbatas.
Menurutnya, optimistis KITB dikarenakan lahan seluas 4.300 hektar milik negara yang dikelola oleh PTPN IX akan efektif karena tidak perlu melakukan pembebasan lahan. Dimana aspek pembebasan lahan menjadi variabel yang paling menantang dalam setiap pembangunan kawasan baru.
“Untuk itulah rencana JV yang terdiri dari perusahaan BUMN dan Pemkab Batang segera terwujud dan harus sinergi. Sinergitas diperlukan karena kolaborasi empat komponen organisasi yang memiliki karakter dan core bisnis yang berbeda,” pungkasnya. (Nining)