BERITA SEMARANG – Polda Jateng melaksanakan pergeseran pasukan BKO pengamanan Pilkada Serentak 2020 antara Polda Jawa Tengah dengan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kegiatan tersebut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfhi ditemani Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji, dan Tim Kompolnas Polri diantanya Ketua Tim, Yusuf, Kasubbag Pemantauan dan Evaluasi Sekretariat Kompolnas Ruri Roberto, beserta Asisten Komisioner, Julius Abdul Rahman.
Pada kesempatan itu Polda Jateng juga melakukan cek kesiapan para personil, sarana-dan prasarana yang digunakan àgar personil siap menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolda berpesan agar anggota BKO tetap menjaga sikap dan membawa nama baik Polda Jawa Tengah.
“Dimanapun bertugas, bawa nama baik Polda Jateng. Anda terpilih dan dipercayakan oleh pimpinan Polri, jaga soliditas, integritas saat rekan-rekan nanti bertugas di wilayah NTT,” tandas Kapolda, Sabtu (12/12/2020).
“Tentu ini tidak mudah karena berpisah dengan keluarga, namun saya percaya Brimob adalah anggota Polri pilihan yang merupakan tulang punggung dalam rangka menghadapi situasi apapun.” lanjut Kapolda.
Sebelum kegiatan Operasi Mantap Praja ini, Polda Jawa Tengah telah terlebih dahulu melaksanakan Swab Test Anti Gen pada semua anggota yang akan diterjunkan pengamananq Pilkada, yaitu sebanyak 14.575 personil.
“Semua yang terlibat BKO tetap pegang teguh protokol kesehatan, saya tidak ingin anda pecicilan dan bergaul tanpa protokol kesehatan, sehingga berpotensi menimbulkan klaster Pilkada khusunya dari anggota Polri,” imbuhnya.
Selain itu, Polda Jateng juga melarang anggota yang terlibat Operasi ini untuk menggunakan senpi, kecuali untuk ekskalasi tertentu sesuai dengan arahan pimpinan. Polri hanya sebagai personil pengaman dan tidak memiliki beban untuk mencatat hasil Pilkada.
“Semua personil dalam keadaan sehat dan siap diterjunkan, nanti tidak ada anggota Polri yang menggunakan senpi, netralitas bagi anggota Polri adalah harga mati,” tegasnya.
Menurut analisis dari Kompolnas, pelaksanaan Pilkada di Jawa Tengah akan berlangsung aman, tertib dan demokratis, namun Polri tetap melakukan pengawasan supaya tidak lengah.
“Kehadiran Kompolnas Polri untuk memberi semangat dan dukungan, karena ini sesuatu yang pertama kali dan baru, yaitu Pilkada dengan Prokes,” kata Yusuf. (Nining)