Lazismu Gandeng PWI Jateng Gelar Sekolah Amil Jurnalistik Filantropi

- Jurnalis

Senin, 30 November 2020 - 19:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANG – Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu), menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, menggelar Sekolah Amil Jusrnalistik Filantropi di Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, dibuka Sekretaris Persatuan Wartawan Muhammadiyah (PWM) Jateng, Wahyudi, Senin (30/11/2020).

Sekretaris PWM Jateng, Wahyudi menyatakan, peran jurnalis di dalamnya diharapkan mampu menyampaikan informasi yang jujur, tidak kemudian membuat isu yang membuat resah masyarakat dan membuat fitnah.

Dalam konteks agama, lanjut dia, memiliki potensi yang luar biasa. Maka kadang banyak orang menafsirkan bahasa Jawa salah mengartikan jargon tersebut. Misalnya alon-alon waton kelakon, bukan bekerja santai asal kelakon, tetapi maknanya harus ada target yang matang untuk mencapai tujuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Oleh karena itu, kader-kader Lazismu yang mengikuti Sekolah Amil Jurnalistik Filantropi harus memaknai jargon bahasa Jawa secara benar. Alon-alon waton kelakon harus diartikan sebagai sesuatu bukan santai-santai saja dalam pengembangan perolehan menghimpun zakat,” kata Wahyudi.

Maka bahasa yang digunakan para jurnalis Lazismu diharapkan bisa memakai bahasa yang sesuai dengan medianya, harus memiliki karakter, sehingga mampu membuat orang trenyuh untuk menyalurkan zakat melalui Lazismu, termasuk membuat kepercayaan masyarakat karena telah menstasyarufkan zakat secara benar.

Ketua Lazismu Jateng, H. Dodok Sartono menyampaikan, Indonesia menurut riset tahun 2018 merupakan negara paling dermawan di dunia. Pihaknya yakin, salah satunya peran utama adalah media. Oleh karenanya salah satu skill yang harus dikuasai amil adalah membangun gerakan media untuk filantropi.

Maka melalui media menjadi langkah strategis, bagaimana gerakan penyantunan ini tidak sekadar melaksanakan tugas keagamaan, tetapi harapan masa depan. Apalagi sekarang banyak media yang sangat beragam, baik online atau cetak, sehingga akan menambah dinamika untuk menyampaikan informasi tentang Lazismu kepada masyarakat.

Target filantropi kita adalah anak-anak muda yang mulai dengan pembayaran non-tunai. Saat ini 90 persen penghimpunan filantropi menggunakan media online secara non-tunai. Oleh karena itu, Lazismu harus berubah, tidak hanya mengandalkan ritel door to door manual, apalagi target market filantropi kita adalah pembayaran non-tunai, sehingga amil harus mampu memabfaatkan media online.

”Melalui Jurnalistik Filantropi diharapkan Lazismu Jateng menjadi barometer di Indonesia. Karena untuk saat ini penghimpunan Lazismu mencapai Rp70 miliar per tahun,” ujar Dodok.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud menambahkan, saat ini ada pengakuan tentang pentingnya posisi media, terutama pada tema-tema jurnalisme filantropi untuk menggali potensi dana umat, terutama pengembangan Lazismu.  Untuk memahami sejauh mana memahami media filantropi, bukan saja untuk amil Lazismu, tetapi juga untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan.

”Misalnya PWI Jateng telah menjalin bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jateng, tidak lain ingin menebarkan virus maslahat dunia kewartawanan, sebagai hal yang bisa menjiwai dalam kehidupan kita. Tugas-tugas kewartawanan itu antara lain bagaimana kita menyeimbangkan keadilan, bagaimana kita menjalankan tugas kemanusiaan,” katanya.

Wakil Rektor II Unimus Dr Hadi Winoto mengatakan, tidak asing dengan dunia jurnalistik. Pernah menjadi kontributor, hingga sampai kuliah. Meskipun kuliahnya di akuntansi, tetapi ada benang merahnya. Jurnal dalam keuangan adalah catatan harian keuangan yang harus diinfokan. Dan ternyata kalau dihububungkan dengan ilmu jurnalistik hampir sama, sama-sama menyajikan jurnal harian.

”Kebetulan saya mendampingi salah satu calon peserta pilkada. Maka  melantropi di bidang politik juga ada. Maka saya pernah berbicara dengan teman, mbok ada urunan untuk calon peserta yang didukung. Tetapi istilah urunan itu kok nggak pada dong. Maka istilah urunan ini bagi penghimpunan Lazismu harus diupayakan sebagai kantong menghimpun penerimaan zakat,” ujarnya.

Untuk pengembangan Lazismu para kader amil diharapkan harus legawa sebagai pejuang menghimpun zakat. Oleh karena itu kader Lazismu harus mendekati tokoh yang kompeten untuk sowan yang bisa memberi kepercayaan demi pengembangan penghimpunan zakat.

”Lazismu harus mendekati media, kalau sekarang ini banyak online, maka harus diberdayakan ke media online,” pungkasnya. (Nining)

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB