BERITA SEMARANG – Jelang pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, menggelar kegiatan rapid test yang berlangsung di Kantor PWI Jateng, Selasa (24/11/2020).
Rapid test diikuti 30 orang dari jajaran pengurus PWI, para penguji Uji Kompetensi Wartawan dan peserta UKW sebagai antisipasi penyebaran vius Corona atau Covid-19.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui secara dini bagi anggota PWI yang diduga terpapar Covid-19. Apalagi PWI akan menggelar kegiatan UKW pada tanggal 26-27 November 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Kegiatan ini sebagai filterisasi bagi para anggota PWI yang banyak beraktivitas dengan berbagai kalangan. Ini juga mengikuti aturan Pemerintah, karena kita akan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Disiplin protokol kesehatan juga kami terapkan dalam berbagai kesempatan,” kata Amir.
Menurutnya, kegiatan rapid test akan kembali digelar PWI Jateng pada Januari atau Februari 2021 mendatang. “Kami berharap kegiatan rapid test mendatang juga akan diikuti banyak anggota PWI yang lain,” ujarnya.
Staf Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jateng, Budi Nugroho SKM, Mkes menyatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas kepedulian PWI Jateng yang menggelar rapid test bagi seluruh anggotanya.
“Ini menindaklanjuti surat permintaan untuk mengadakan kegiatan rapid test yang diajukan PWI Jateng ke Dinas Kesehatan Provinsi,” ungkap Budi.
Sementara, Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Balkesmas Wilayah Semarang, Muji Rahmawati SKM MKes menyebut, bila dalam pelaksanaannya nanti ada yang reaktif, maka pihaknya akan memberikan feedback untuk segera melakukan swab test.
“Sebaiknya memang melakukan rapid test terlebih dahulu agar lebih efisien sesuai dengan protokol dan Peraturan Kemenkes Revisi 5. Bila diketahui reaktif, baru dilakukan swab test,” ujarnya.
Dikatakan, hasil dari rapid test bisa langsung diketahui 15 menit setelah tes darah. “Kalau melihat secara fisik belum bisa diketahui reaktif atau nonreaktif, tergantung imunitasnya juga. Karena gejalanya ada yang ringan, sedang dan berat,” pungkasnya. (Nining)