Terkuak Penyebab Gagalnya Otsus Dana Desa Dirampok KKB

- Jurnalis

Jumat, 6 November 2020 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA PAPUA – Satu persatu, penyebab gagalnya Otsus terbongkar. Dana Desa yang seharusnya untuk kesejahteraan dan kepentingan warga masyarakat, ternyata dirampok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal ini disampaikan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni yang mengungkap bahwa KKB kerap mengancam Kepala Desa dan Sekretaris saat mengetahui dana desa cair. KKB kemudian meminta dana desa untuk membeli senjata dan amunisi.

“KKB ini biasanya setelah mengetahui pencairan dana desa, akan menunggu di perkampungan. Ketika bertemu aparat desa, mereka akan meminta sebagian dana tersebut. KKB ini mengancam dengan senjata kalau tidak diberikan sebagian dana itu,” tutur Natalis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengaku, selaku Pemerintah Daerah tak bisa mengontrol penyaluran dana desa. Lantaran, dana desa ditransfer langsung ke Kepala Kampung maupun Sekretaris Kampung.

Natalis menerangkan, pengawasan dana desa dan penjualan senjata harus jadi tugas bersama Pemerintah dan petugas keamanan.

Sebab, kata dia, meski ada dana namun tidak ada penjual senjata, maka KKB otomatis kehabisan amunisi dan senjata.

“Keduanya saling terkait. Dana desa dan penjualan senjata ini. Kita awasi dana desa tapi juga jangan lagi ada celah untuk penjualan senjata dan amunisi,” ujarnya.

Dia menerangkan, KKB sangat mudah mendapatkan senjata di Intan Jaya, sehingga memicu gangguan keamanan.

Natalis meminta agar jaringan penjualan senjata dan amunisi serta penyaluran dana desa dievaluasi untuk meredam situasi keamanan di daerahnya.

“Kita sangat apresiasi pihak keamanan Polri dan TNI yang telah berhasil membongkar jaringan penjualan senjata dan amunisi kepada KKB di Intan Jaya ini. Tentu ini sangat baik. Perlu pula dilakukan kontrol penyaluran dana desa,” terangnya.

Selain itu, dia tak menampik KKB yang masuk ke daerahnya telah merekrut sejumlah anak asli Intan Jaya dan bergabung bersama mereka. Dia mengungkap, kebanyakan bocah yang direkrut ialah anak putus sekolah.

“Meski demikian, mereka tetap anak kita dalam NKRI, sehingga kami tak lelah untuk terus berupaya komunikasi memberi pemahaman pada mereka,” jelasnya.

Natalis menyebut, kondisi Intan Jaya saat ini sangat kondusif. Aktivitas masyarakat sudah relatif normal.

“Kita tahu sendiri sudah beberapa pekan terakhir tidak ada lagi gangguan keamanan. Pihak keamanan tetap bekerja melakukan penegakan hukum,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan, bahwa hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.

Penyergapan tim penegakkan hukum gabungan TNI Polri beberapa waktu yang lalu di Kampung Jalai juga bermotif sama, yaitu permintaan dana desa. Dia mengapresiasi pernyataan Bupati Intan Jaya yang secara terbuka menyampaikan hal ini kepada publik.

Ini menunjukkan, tambah Kolonel Czi IGN Suriastawa, bahwa warga masyarakat yang selama ini terancam karena diintimidasi oleh KKB, mulai berani menyuarakan kebenaran.

“Fakta ini harus diketahui oleh publik secara luas, agar makin paham bahwa akar masalah di Papua adalah keberadaan KKB yang dibantu oleh pendukungnya yang ada didalam dan di luar negeri,” pungkas Kolonel Suriastawa. (Indra)

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB