BERITA SEMARANG – Gerakan ‘Jogo Tonggo’ yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah dilaksanakan di setiap RW di wilayah Jawa Tengah. Gerakan Jogo Tonggo adalah gerakan saling menjaga tetangga saat wabah Covid-19.
Seperti yang ditulis Humas Jateng di akun Twitternya, istilah Jogo Tonggo diambil dari bahasa Jawa, Jogo artinya menjaga, dan Tonggo artinya tetangga, yang mencakup dua hal, yakni jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi.
Di wilayah kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, sejak pandemi Covid-19, kelurahan Gondoriyo menjadi salah satu wilayah yang pro aktif melakukan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti di RW 08, Perum Griya Lestari Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK melakukan kegiatan pencegahan Covid-19 dengan menerapkan 3M. Pertama memakai masker, dimana setiap warga yang keluar rumah harus memakai masker.
Selanjutnya mencuci tangan. Kegiatan mencuci tangan dilakukan setiap kali warga akan memasuki rumah, karena di depan setiap rumah warga disediakan tempat cuci tangan yang mengalir dan sabun. Dan yang ketiga menjaga jarak apabila harus bertemu dengan tetangga, terlebih orang luar.
Selain 3M, ada juga warga yang menjadi relawan lumbung pangan, dimana sewaktu waktu ada warga yang terkonfirm Covid-19, pihaknya siap menyalurkan bantuan.
Sementara itu Camat Ngaliyan, Agus Priharwanto menyampaikan, Jogo Tonggo atau Kampung Siaga Candi Hebat mempunyai tujuan agar penyebaran Covid-19 bisa tertangani secara serentak di setiap RW.
Dengan adanya Jogo Tonggo atau Kampung Siaga Candi Hebat, warga Kecamatan Ngaliyan yang terdiri dari 126 RW, penanganan Covid-19 bisa ditangani secara serentak.
“Tujuan lain Jogo Tonggo adalah penerapan protokol kesehatan. Jika ada warga yang tidak memakai masker bisa saling mengingatkan,” kata Agus.
Menurut Agus, koordinasi yang baik sangat diperlukan. Jika ada yang terkonfiirm Covid-19, tetangga kanan kiri akan membantu membelanjakan, minimal ada lumbung pangan.
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan data dari Puskesmas Ngaliyan, ada 43 orang yang terkonfirm Covid-19, diantaranya di wilayah Puskesmas Ngaliyan, Tambak Aji dan Purwoyoso.
Agus mengaku telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui launching-launching Jogo Tonggo dengan mengingatkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan banyak berdoa.
Dirinya menghimbau kepada warga khususnya di wilayah Kecamatan Ngaliyan, agar mematuhi protokol kesehatan. “Jika itu dilaksanakan dengan disiplin insyaallah penularan Covid-19 bisa ditekan, sepanjang 3M diterapkan,” tandasnya. (Nining)