Wakil Ketua Aptrindo Jateng Beri Kiat Aman Untuk Sopir Truk

- Jurnalis

Senin, 27 April 2020 - 12:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bambang Widjanarko

Bambang Widjanarko

BERITA SEMARANG – Kasus kejahatan seperti pemerasan, pembegalan dan bajing loncat yang akhir-akhir ini marak terjadi terhadap sopir truk dari berbagai Provinsi diseluruh Indonesia tak lepas dari faktor sulitnya ekonomi akibat virus Corona atau Covid-19 yang sedang mewabah.

Hal itu, dikatakan Wakil Ketua Aptrindo Jateng dan DIY, Bambang Widjanarko kepada awak media di Semarang, Senin (27/4/2020).

Menurut Bambang, mereka pelaku kejahatan belum tentu narapidana yang baru saja diberi hak asimilasi oleh Menkumham, mungkin saja mereka merupakan penjahat kambuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dari pengalaman seringnya mengikuti proses penyidikan terhadap sopir truk, aksi pemerasan biasanya dilakukan oleh beberapa orang, termasuk anak jalanan dibawah umur yang bisa terjadi dimana saja,” ujar Bambang.

Seperti kata Bambang, di daerah sepi, area pelabuhan, pergudangan, area parkir truk, rest area jalan tol, bahkan ditengah keramaian arus lalu lintas di Jalan Raya.

“Pelaku biasanya berasal dari daerah sekitaran Tempat Kejadian Perkata atau TKP yang beraksi tanpa target tertentu,” jelasnya.

Sementara aksi pembegalan biasanya cenderung lebih terorganisir, terencana yang melibatkan banyak orang dengan keahliannya masing-masing, minimal melbatkan 4 orang.

Baca Juga :  STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

“Mereka beroperasi ditempat parkir truk, rest area jalan tol, jalanan sepi, dan biasanya di jalan antar kota bukan di dalam kota. Modus operandinya ada yang bekerja sama dengan sopir truk, ada pula dari informan yang mendapat info dari orang dalam tentang apa yang akan dimuat oleh truk,” ungkapnya.

Dikatakan Bambang, dalam melakukan aksinya mereka sengaja memblokir truk calon korbannya. Ketika sopir truk sedang kebingungan mencari pemilik mobil yang menghalanginya, eksekutor langsung meyergap, mengikat dan memasukkannya kedalam mobil operasional.

“Ketika truk yang menjadi korban keluar dari rest area, sopir asli sudah digantikan oleh sopir palsu dari kawanan begal untuk selanjutnya dibawa bermanuver setelah GPS dimatikan dulu sebagai upaya pengelabuhan jejak sebelum akhirnya dibawa ke gudang penampungan milik tukang tadah, dan sopir truk dibuang,” sambungnya.

Sementara aksi bajing loncat yang sering beroperasi melibatkan 2 orang dengan cara mengandalkan ketrampilan menunggang sepeda motor.

Biasanya bajing loncat mengincar barang komoditas tertentu yang bentuk kemasannya tidak terlalu besar, namun harganya mahal dan tentu saja gampang dijual.

Baca Juga :  Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Sementara barang komoditas yang menjadi incaran pelaku biasanya barang kebutuhan pokok sehari-hari (fast moving consumer goods), hasil bumi, biji plastik, rokok dan beberapa barang mewah.

Pada kesempatan tersebut Bambang memberikan kiat-kiat untuk para sopir dalam menghindari terjadinya kasus-kasus tersebut dengan tidak berhenti di daerah sepi, gelap dan rawan.

“Siapkan uang pecahan kecil untuk memberi jatah preman yang sering mencegat truk di tengah kepadatan lalu lintas. Jangan sampai preman jalanan naik ke kabin truk, karena akan mempersulit keadaan,” imbuhnya.

Selain itu, hendaknya truk berjalan secara beriringan (konvoi) dengan beberapa teman. Jangan beristirahat atau makan di tempat yang bukan tempat mangkal para sopir dan jangan banyak bicara tentang jenis muatan, harga muatan atau tujuan saat di warung.

“Jangan berhenti saat ada yang menyetop truk di tengah perjalanan, sambil anda mencari pos polisi terdekat untuk bertanya dan minta perlindungan. Jangan lupa bunyikan klakson sekeras mungkin untuk menarik perhatian sekitar jika perlu,” pungkasnya. (Nining)

Biro Semarang

Berita Terkait

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Kembali Terpilih, Widodo Diarak Sedulur Vespa dan Warok e Panther Ponorogo
Tim PKM RSH STIE Dwimulya Teliti Debus Identitas Jawara Banten
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Selasa, 1 Oktober 2024 - 23:16 WIB

Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang

Kamis, 26 September 2024 - 23:43 WIB

Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan

Berita Terbaru

Foto: H. Akhmad Marzuki (Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat)

Seputar Bekasi

Anggota DPRD Provinsi Jabar, Akhmad Marzuki Gelar Sosial Perda Ponpes

Minggu, 20 Okt 2024 - 12:15 WIB

Foto: Presiden RI, Prabowo Subianto

Berita Utama

Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto

Minggu, 20 Okt 2024 - 11:50 WIB

Giat Bimtek RT & RW se-Desa Sumberjaya di Restoran Ayam & Bebek Coreng Mbok Joss di Jln. Kampung Pulo Jengkol, Desa Sumberjaya, Sabtu (19/10/2024)

Seputar Bekasi

Soal Desa Sumberjaya, BPPK-RI: Kejaksaan Wilayah Jangan Tebang Pilih

Minggu, 20 Okt 2024 - 09:57 WIB

Foto: Kordinator MAKI, Boyamin Saiman

Berita Utama

MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Minggu, 20 Okt 2024 - 09:06 WIB

Desa Suka Danau Kabupaten Bekasi

Seputar Bekasi

Pemdes Suka Danau Cikbar Gelar MTQ ke-I Generasi Cinta Al-Qur’an

Sabtu, 19 Okt 2024 - 17:23 WIB