Penambangan Emas di Tiongkok Mengalami Penurunan

- Jurnalis

Rabu, 30 Oktober 2024 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Emas (GLD)

Menurut Asosiasi Emas Tiongkok pada tiga kuartal pertama tahun 2024, produksi emas yang ditambang di Tiongkok mengalami penurunan 1,17 persen menjadi 268,07 ton dan konsumsi emas turun 11,18 persen menjadi 741,73 ton.

Meskipun produsen memanfaatkan harga emas yang tinggi dan meningkatkan efisiensi, output tidak meningkat sesuai harapan karena kekurangan sumber daya di tambang yang lebih tua dan belum adanya kapasitas dari tambang baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, prospek jangka panjang industri emas tetap positif dengan pertumbuhan yang diharapkan dari kapasitas tambang baru.

Selain itu, perusahaan besar Tiongkok menghasilkan 51,90 ton emas dari operasi luar negeri, meningkat 20,5 persen dan kepemilikan dalam ETF emas mencapai 91,39 ton, naik 48,7 persen dibandingkan akhir tahun 2023.

Baca Juga :  Quotient Fund Indonesia "Harga Emas All Time High di Tiongkok Menurun"

Perak (SLV)

Perak telah mengalami kenaikan harga yang bersejarah selama dua tahun terakhir, diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 12 tahun.

Logam abu-abu ini telah mengungguli emas karena permintaan yang tinggi dan meningkatnya popularitasnya sebagai penyimpan nilai.

Dua ETF, iShares Silver Trust dan iShares Gold Trust, melacak harga spot perak dan emas. Pada saat publikasi, SLV melihat harga melonjak sebesar 39,69% secara tahun-ke-tahun, sementara IAU mengalami reli sebesar 31,84%.

Sentimen pasar tetap bullish, tetapi kekhawatiran tetap ada tentang keberlanjutan kenaikan harga saat ini, terutama dalam kasus perak.

Seorang ahli strategi ekonomi makro baru-baru ini menunjukkan bahwa kenaikan perak baru saja dimulai, dengan emas saat ini diperdagangkan 44% di atas puncaknya pada tahun 2011 dan perak 29% di bawah harga puncaknya.

Baca Juga :  Global Quotient Fund Indonesia “London Metal Exchange”

Minyak (USO)

Harga minyak telah mengalami penurunan signifikan lebih dari 6% setelah serangan terbatas oleh Israel terhadap Iran, meskipun ada pengaruh menenangkan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Tren di pasar minyak tetap negatif, ditandai dengan rekor tujuh penyelesaian yang lebih rendah dalam sepuluh hari perdagangan terakhir, sementara permintaan global untuk minyak mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Agustus, mendorong analis untuk merevisi estimasi pertumbuhan mereka untuk tahun 2024 ke atas.

Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan consulting keuangan global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan dapat dihubungi di hotline 0811-1094-489

Jakarta, 29 October 2024

Penulis: Regen Lee

Berita Terkait

Ciptakan Generasi Kaya, Alvin Lim Ajarkan Kecerdasan Keuangan
Global Quotient Fund Indonesia “London Metal Exchange”
Quotient Fund Indonesia “Harga Emas All Time High di Tiongkok Menurun”
Global Financial Quotient Fund Indonesia “Emas Melonjak Rekor Harga Baru”
Global Financial Quotient Fund Indonesia “Emas Membuat Rekor Baru Lagi”
Quotient Fund Target 100 Miliar Rupiah di Tahun Pertama
Rugi Ikut Trading Options Quotient Fund Diganti 10 Kali Lipat
Global Financial Quotient Fund Indonesia
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 Oktober 2024 - 06:02 WIB

Penambangan Emas di Tiongkok Mengalami Penurunan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 08:47 WIB

Ciptakan Generasi Kaya, Alvin Lim Ajarkan Kecerdasan Keuangan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 07:47 WIB

Global Quotient Fund Indonesia “London Metal Exchange”

Rabu, 23 Oktober 2024 - 23:56 WIB

Quotient Fund Indonesia “Harga Emas All Time High di Tiongkok Menurun”

Senin, 21 Oktober 2024 - 23:03 WIB

Global Financial Quotient Fund Indonesia “Emas Melonjak Rekor Harga Baru”

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Penambangan Emas di Tiongkok Mengalami Penurunan

Rabu, 30 Okt 2024 - 06:02 WIB

Foto: Tom Lembong Saat Mengenakan Rompi Kejaksaan

Hukum

Kasus Impor Gula, Kejagung Tahan Eks Mendag Tom Lembong

Rabu, 30 Okt 2024 - 05:52 WIB

Foto: Pakar Hukum: Abdul Fickar Hadjar

Berita Utama

Dr. Abdul Fickar Hadjar “Kekuasaan Cenderung Korup”

Selasa, 29 Okt 2024 - 17:22 WIB