BERITA BEKASI – Kepala Desa (Kades) Karang Sari, Buo Umbara (BU) mengklarifikasi terjadinya keributan disebuah acara pesta pernikahan yang beralamat di Kampung Pamahan RT02/RW05, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Minggu (9/7/2023) malam.
Klarifikasi itu secara pribadi disampaikannya melalui Group Whatsapp Forum Cikarang Timur yang menyatakan, bahwa dirinya bersama beberapa orang rekan-rekannya datang menghadiri pesta pernikahan berdasarkan undangan sohibul hajat Bpk. A. Kamandanu.
“Saya bersama kawan-kawan datang ke pesta pernikahan itu berdasarkan surat undangan. Surat undangannya juga ada,” tulis BU, Minggu (9/7/2023) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hiburannya, sambung BU, juga ada yaitu acara Jaipongan yang diakuinya merupakan kesenangannya, karena Jaipongan masuk sebagai seni budaya Bekasi. Ia pun mengaku nyawer sampailah akhirnya terjadi keributan.
“Pas saat nyawer, tanpa sadar saya dikeroyok, sehingga terjadilah keributan dilokasi acara. Jadi, kita datang karena undangan. Undangannya ada,” tulisnya singkat.
Sebelumnya, korban TW mengungkapkan, awal mula kejadian, oknum Kades yang tinggal masih satu Kecamatan dengannya itu datang dengan membawa rombongan sekira enam orang dalam satu mobil Daihatsu Grand Max mendatangi area hajatan.
“Dengan memaksakan kehendak oknum Kades itu ingin ikut hiburan pentas seni jaipong yang saat itu sedang berlangsung, namun oleh pihak tuan rumah tidak diijinkan, karena bukan bagian dari tamu undangan,” kata TW.
Oknum Kades BU yang diduga dalam keadaan menenggak minuman keras (miras) datang lalu memaksakan kehendak sampai sempat satu kali nyawer ke sinden (biduan) dengan melemparkan beberapa lembar uang dari bawah panggung.
Melihat perilaku oknum Kades yang tidak mengindahkan larangan tuan rumah selaku pemilik hajat pernikahan, akhirnya warga setempat meminta agar rombongan Kades segera meninggalkan area panggung namun bukan disambut baik malah membuat keributan.
“Melihat pada ribut, saya selaku warga sini sekaligus bagian dari keluarga sohibul hajat sontak ikut lari berusaha melerai keributan, tapi tiba-tiba saya mendapat pukulan dari oknum Kades,” ungkap TW.
Kemudian, tambah TW, setelah memukul dirinya oknum Kades BU beserta rombongannya bergegas meninggalkan area acara hiburan pesta pernikahan keluarga besar sohibul hajat Bpk. A. Kamandanu & Ibu Tasih Siswati.
“Jelas saya tidak terima dengan perlakuan Kades BU, makanya saya dengan didampingi pengacara, langsung melakukan visum dan melaporkan yang bersangkutan ke Polres Metro Kabupaten Bekasi,” tandasnya. (Mul)