BERITA SEMARANG – Ditengah situasi normal baru pandemi virus Corona atau Covid-19, even lomba lari Borobudur Marathon (BorMar) tahun ini tetap akan digelar di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, pada 15 November 2020 mendatang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyampaikan, BorMar 2020 tahun ini mengambil tema ‘Rhythm of Soul‘ berkonsep hybrid yang dibagi menjadi dua kategori, yakni elite race (30-40 pelari undangan di Borobudur) dan virtual edition (diikuti masyarakat umum yang bebas berlari di mana saja).
”Semula, kami dihadapkan dua pilihan, antara ya atau tidak untuk menggelar Borobudur Marathon, karena pandemi Covid-19. Namun setelah berdiskusi panjang dengan panitia, termasuk PB PASI, akhirnya kami optimistis, even ini tetap digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Pandemi tak membuat kami menyerah, kami bisa dan Jateng akan terus berlari,” kata Ganjar, Rabu (16/9/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Turut hadir, dalam kesempatan itu, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Ketua Yayasan Borobudur Maratho, Liem Chie An dan Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng Noegroho Rachmadi.
Menurut Ganjar, pandemi justru memunculkan ide brilian bagi penyelenggaraan BorMar dengan cara-cara baru, misalnya konsep virtual.
“Ini artinya kreativitas, semangat dan optimisme tetap ada di Jateng. Harapannya tentu akan menjadi contoh bagi negara lain yang sebelumnya telah membatalkan atau mengundurkan lomba lari akibat pandemi,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Supriyatno mengatakan, bahwa Bank Jateng tetap komitmen mendukung lomba lari yang telah memasuki tahun keempat. Diakuinya, BorMar kali ini, tentu berbeda dari sisi ekonomi, karena tahun lalu yang diikuti minimal 10.000 orang.
“Kami tahun ini lebih mendukung pada semangat kreativitas dan pantang menyerah tadi. Kegiatan mendukung UMKM seperti Pawone Borobudur Marathon tetap ada. Dan ingat patch finisher (medali) untuk pelari virtual nantinya dibuat oleh warga Magelang,” jelasnya.
Sementara itu, Insiator lomba, Liem Chie An mengungkapkan rasa optimismenya BorMar kali ini kembali menggugah semangat berlari warga Magelang dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Selain itu, juga masih mencetuskan kontribusi bagi pariwisata Jateng.
”Jauh hari, banyak orang bertanya ke saya, ada marathon lagi nggak nih di Borobudur? Artinya, antusiasme berlari masih sangat tinggi. Dan setelah peluncuran ini, saya yakin Borobudur Marathon tetap ada,” ucapnya.
Sekjen PB Tigor Tanjung menyebut, ada tiga manfaat yang diperoleh dengan tetap digulirkannya BorMar yang sebelumnya telah direkomendasi PB PASI.
Pertama, membuka gaung kompetisi di mata Internasional meskipun dengan konsep virtual. Kedua, memberikan kesempatan pelari di Indonesia untuk menjajal kemampuannya, setelah hampir setahun ini tak mengikuti kompetisi.
“Kami memang telah membatalkan atau mengundurkan jadwal kompetisi di semua lomba lari Tanah Air. Pelari sekelas Muhammad Zohri yang sudah lolos Olimpiade pun, tak bisa berlari tahun ini,” kata Tigor.
Keuntungan lainnya adalah memberikan ide bagi PASI untuk membuat regulasi lari di masa pandemi. Pihaknya memang telah menyeleksi para pelari yang turun di BorMar, salah satu kriterianya pada hasil kualifikasi PON.
Untuk jarak pada Borobudur Maratahon 2020 ini tidak ada perubahan. Tiga kategori utama BorMar yakni Marathon, Half Marathon dan 10K. Adapun satu kategori tambahan yakni Friendship dengan jarak lari 3,8 KM. Untuk kelas elite race dilaksanakan sehari dan pelari dikarantina penuh serta dites bebas Covid-19 saat datang dan pulang.
Sedangkan waktu pelaksanaan untuk pelari virtual adalah 15-30 November 2020. “Artinya, peserta bebas mencicil jarak tempuhnya. Misalnya, dia ikut marathon yang 42, 195 KM. Dia bisa sehari 10 KM, hari berikutnya 10 KM sampai finish, kami beri waktu dua minggu. Kami akan memantaunya. Kalau mampu bisa saja dia menyelesaikan marathon dalam sehari,” imbuhnya. (Nining)