Cium Aroma Tak Sedap, LAMI Minta KPK Awasi Polemik Pilwabup Bekasi

- Jurnalis

Rabu, 19 Agustus 2020 - 00:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketum LAMI: Jonly Nahampun

Ketum LAMI: Jonly Nahampun

BERITA JABAR – Dua kali pertemuan yang difasilitasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk segera menyelesaikan persoalan Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Bekasi sisa masa jabatan 2017-2022, belum membuahkan kepastian.

Buah dari agenda pemangilan para Ketua DPP Partai Koalisi yang tadinya di Kantor Penghubung lalu dipindah ke Hotel Borobudur di Kawasan Jakarta Pusat, justru mendapat sorotan tajam dan perhatian serius dari Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI).

LAMI meminta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ikut terlibat dalam mengawasi proses pemilihan Wakil Bupati Bekasi. Pasalnya, LAMI mensiyalir, ada aroma Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat kental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Perpindahan tempat rapat harus diatur dalam Perencanaan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Biaya rapat dihotel itu besar dan tidak mungkin biaya tersebut dibiayai oleh para calon Wakil Bupati sisa masa jabatan 2017-2022,” tegas Ketua Umum LAMI, Jonly Nahampun kepada Matafakta.com, Rabu (19/8/2020).

Belum lagi, sambung Jonly, biaya-biaya saat difasilitasi Kemendagri dan biaya sebelum adanya fasilitasi di Kemedagri, karena ini menyangkut terkait keuangan Negara, dimana harus melalui aturan dan regulasi yang jelas tentu kegiatan rapat maupun makan minum bukan anggaran yang kecil bahkan transportasi para peserta.

“Ini, menjadi pertanyaan besar yang akan muncul dimasyarakat. Perlu adanya transparansi terkait anggarannya apakah di DPA Provinsi Jawa Barat atau Pemda Kabupaten Bekasi. Jangan sampai ada ‘sponsor’ yang berkepentingan masuk kedalamnya,” sindir Jonly.

Untuk itu, LAMI meminta KPK untuk memantau proses rapat-rapat dalam pembahasan polemik pemilihan Wakil Bupati Bekasi sisa masa jabatan 2017 -2022.

“Kami minta KPK untuk mengawasi anggaran rapat-rapat pelaksanaan pembahasan polemik pemilihan Wakil Bupati Bekasi ini,” pungkasnya. (Mul)

BeritaEkspres Group

Berita Terkait

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat
Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum
STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa
Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Dinkes Pegunungan Arfak Papua Barat Gelar Workshop Gender dan Imunisasi

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:49 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi Papua Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 11:31 WIB

Progres Proyek di Kabupaten Blitar Lambat, Jaksa Siap Keluarkan Pendapat Hukum

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:58 WIB

STIH dan Kejari Pulau Taliabu Mou Magang Mahasiswa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB