BERITA SURABAYA – Paguyuban Supporter Surabaya (PSS) menyayangkan sikap Sekjen DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ageng Dendy Setiawan yang menuduh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan pencitraan dengan melakukan drama saat melakukan sujud pada tim dokter yang menangani virus Corona atau Covid-19 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020) lalu.
“Sayang sekali, mengaku sebagai pimpinan tingkat nasional sebuah organisasi mahasiswa mengeluarkan pernyataan yang demikian. Apalagi beberapa waktu sebelumnya mengeluarkan pernyataan mendukung seseorang sebagai calon Walikota Surabaya,” sindir Wasis Ismudiarto Koordinator PSS, Senin (6/7/2020).
Dikatakan Wasis, ini bisa menimbulkan kesan bahwa mereka mengkritik Walikota Surabaya Tri Rismaharini adalah dalam rangka untuk mempromosikan seseorang yang mereka dukung sebagai calon Walikota Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentu akan tampak kurang elok, kok, pimpinan tingkat nasional sebuah organisasi mahasiswa terlihat begitu menggebu-gebu hanya berkonsentrasi mengurusi masalah pencalonan seseorang disebuah Kotamadya,” katanya.
Terkait kemudian pimpinan nasional organisasi mahasiswa itu membantah bahwa mereka tidak pernah mengkritik Risma dan tidak pernah mendukung seseorang menjadi calon Walikota Surabaya, Wasis menyatakan, bahwa rekam jejak digital tidak gampang untuk dihapus begitu saja.
“Mau membantah boleh boleh saja, tapi yang bersangkutan pernah membuat unggahan tentang Risma dengan menambahkah berbagai ungkapan seperti, pencitraan atau memang wes (sudah) benar – benar ngak mampu dan seterusnya,” jelas Wasis sambil menunjukkan beberapa print out dari screenshoot pernyataan pimpinan nasional organisasi mahasiswa itu melalui akun media sosialnya.
Menurut Wasis, jika kemudian pimpinan nasional organisasi mahasiswa itu membantah dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendukung Ketua Umum Pemuda Demokrat, Fandi Utomo sebagai calon Walikota Surabaya, tentunya akan bisa menimbulkan kesan bahwa pimpinan tingkat nasional sebuah organisasi mahasiswa kok tidak konsisten atau plin plan.
“Pernyataan mereka mendukung Fandi Utomo sebagai Calon Walikota Surabaya itu diungkapkan pada belasan media massa, bahkan diantaranya ada beberapa media mainstream”, pungkasnya sambil menunjukkan print out pernyataan pimpinan nasional GMNI pada belasan media massa tersebut. (Nining)