BERITA DEPOK – Bakal pasangan calon (Balon) Walikota Depok dan Wakilnya di Pilkada 2020, Pradi Supriatna dari Partai Gerindra – Afifah Alia dari Partai PDIP resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (4/9/2020) siang.
Koalisi gemuk yang mengusung dan mendukung Pradi-Afifah berharap pasangan tersebut, bisa menumbangkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 15 tahun berkuasa di Kota Depok, Jawa Barat.
“Dengan jargon Depok Bangkit dan Menang, kita hantarkan pasangan Pradi-Afifah menuju kursi Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2020-2025,” kata Pengurus DPD Partai Golkar, Jawa Barat, Amin Fauzi kepada Matafakta.com, di KPU Kota Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Amin Fauzi pun menyebut selama ini, Kota Depok tertidur pulas dibawah kepemimpinan Walikota Depok, Mohammad Idris (Petahana).
“Selama ini kita lihat Kota Depok tertidur pulas saat dipimpin Walikota yang lama,” imbuh Amin Fauzi dalam kesempatan itu.
Menurut dia, pasangan Pradi-Afifah targetnya harus menang dengan raihan suara minimal diatas 60 persen. Persentase sebesar itu, harus dikuasai dari suara pemilih, karena basisnya cukup besar dan Kota Depok ini merupakan kota kecil tapi penduduknya terpadat.
Sehingga, sambung Amin Fauzi, dia bersama kawan-kawan di Partai Koalisi mesti berani dan mampu bertarung menghadapi koalisi lama (pendukung petahana) yang berseberangan pilihan kali ini.
“Saya pikir teman-teman koalisi harus kerja ekstra karena yang dihadapi adalah merupakan yang sudah dua kali memimpin Kota Depok,” jelasnya.
Amin Fauzi mengingatkan, untuk mewaspadai para penumpang gelap yang mencoba membuat keruh suasana atau situasi menjelang pertarungan pesta demokrasi mendatang.
”Saya berharap koalisi untuk kerja keras dan semangat, sehingga Kota Depok bangkit dibawah kepemimpinan Pradi-Afifah,” ungkapnya.
Sebagai Pengurus DPD Golkar Jabar, Amin Fauzi menegaskan, bahwa Partainya punya garis instruksi dari DPP Golkar untuk memenangkan pasangan Pradi-Afifah.
“DPP Partai Golkar sudah memerintahkan seluruh kader Kota Depok harus berada di lini terdepan untuk mengawal perintah Partai dan kesepakatan koalisi,” ucapnya.
Bahkan, Surat Edaran Ketua Umum Partai Golkar menegaskan akan memberikan sanksi kepada kader Golkar yang tidak memberikan dukungan maupun membelot.
“Sanksinya berupa pemecatan dan pencopotan sebagai anggota Golkar. Jika ditingkat elit DPRD, maka akan dicopot dari jabatannya,” demikian Amin Fauzi mengakhiri tanggapannya.
Sebagai informasi, pendaftaran bakal pasangan calon Walikota-Wakil Walikota dibuka mulai Jumat 4 – 6 September 2020. Sedangkan pemungutan suara di Pilkada Kota Depok akan digelar pada 9 Desember 2020.
Adapun Partai koalisi Pasangan Balon Walikota dan Wakil Walikota Depok Pradi-Afifah yaitu Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PAN, PKB juga PSI dan Partai pengusungnya yaitu Nasdem, Perindo, Hanura, PKP, PBB dan Partai Garuda (Hasrul).