BERITA BEKASI – Sejak hari pertama massa aksi demo guru honorer di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, belum juga menunjukan itikad baik atau menepati janjinya merevisi surat tugas dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terutama menghilangkan point 4 dan 5.
Kepada Matafakta.com, Kordinator Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI), Andi Heryana mengatakan, agenda demo di hari kedua ini, tuntutannya masih sama yaitu penghapusan point 4 dan 5. Meski ada intervensi, massa yang hadir masih cukup banyak dalam melakukan aksi ini.
“Meski ada intervensi dari oknum Kepala Sekolah, tapi massa aksi para guru honorer masih lumayan banyak. Karena, mereka juga mendapat tekanan dari oknum Dinas Pendidikan,” kata Andi, Selasa (24/08/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut sumber, sambung Andi, dari beberapa guru honorer yang ikut aksi, bagi yang berangkat akan disodorkan surat pengunduran diri oleh oknum Kepala Sekolah (Kepsek) yang takut akan kehilangan jabatannya, jika tidak berhasil meredam para gurunya untuk ikut aksi.
“Ya, mungkin bagi Kepsek yang takut kehilangan jabatannya dia akan membuat aturan ketat terhadap para guru honorer yang mau ikut aksi,” jelasnya.
Kini, lanjut Andi, nasib ribuan para guru honorer di Kabupaten Bekasi terkatung – katung menyusul sikap Bupati Bekasi yang tidak konsisten dengan janjinya.
“Janji Bupati pada hari Rabu tanggal 12 Agustus lalu kepada kami akan merevisi dan secara simbolis langsung diberikan pada tanggal 18 sebelum tanggal 24, tapi setelah tanggal 18 kami kontak tidak ada respons sama sekali,” ungkap Andi.
Dalam aksi hari ini ada yang unik dilakukan oleh para peserta aksi yaitu dengan mengadakan sholat jenazah bersama – sama di tempat aksi, tapi dari pihak Pemerintah belum juga ada reaksi seakan di diamkan.
“Kami sholat ini mewakili sikap dan tindakan Bupati yang terus diam. Kami, datang hanya mengingatkan dan menagih janji Bupati,” pungkasnya.
Pantauan dilokasi, massa aksi membubarkan diri sesuai aturan dan akan kembali besok harinya sampai tuntutan mereka dikabulkan Bupati sebagaimana yang telah dijanjikan. (Mul)