BERITA SEMARANG – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program kerja sama terpadu dan berkelanjutan antara TNI dan Kementerian atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Hal tersebut diungkapkan, Kapendam IV Diponegoro, Letkol Kav Susanto di sela-sela kegiatan rutinnya, Rabu (15/4/2020).
“Selain untuk mempercepat pemerataan pembangunan, melalui program tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di daerah yang tergolong tertinggal, terpencil, perbatasan dan daerah yang terdampak bencana,” terang Letkol Kav Susanto.
Dikatakan, bersamaan dengan mewabahnya virus Corona atau Covid-19, Satgas TMMD dan masyarakat harus bekerja ekstra keras, ekstra hati-hati dan waspada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain harus berperang melawan penyebaran virus Corona, mereka juga harus berjibaku menyelesaikan semua target dengan berbagai tantangan baik itu kondisi geografi dan cuaca serta harus berpacu dengan waktu.
Dijelaskan Susanto, pada TMMD ke-107 kali ini, Satgas TMMD harus bisa menyelesaikan pembangunan sasaran fisik dan non fisik yang tidak sedikit.
“Untuk sasaran fisik misalnya, Satgas harus membangun jalan, jembatan, renovasi dan membangun rumah ibadah, sekolah, rehabilitasi rumah tidak layak huni serta membangun sarana sanitasi,” jelasnya.
Sedangkan sasaran non fisik, Satgas juga harus memberikan penyuluhan Bela Negara, penyuluhan bahaya Narkoba, penyuluhan Pertanian, penyuluhan Peternakan, penyuluhan Kesehatan dan lain sebagainya. Belum lagi dengan upaya pencegahan pandemi virus corona yang mewabah dihampir semua wilayah.
Namun berkat kolaborasi dan sinergitas TNI, masyarakat setempat dan instansi terkait semua target dapat diselesaikan secara optimal.
Dicontohkan Kapendam, pembangunan jalan dan talud di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
Meskipun lanjut Kapendam, sempat diterpa hujan dan banjir, pengaspalan jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar 3 meter dan pengerjaan talud sepanjang 800 meter tinggi 1 meter hasilnya sangat memuaskan, karena telah memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dari Dinas PU Kabupaten Pekalongan.
“Setiap pekerjaan tentu ada kendalanya. Cuaca yang kurang bersahabat, lokasi, medan yang sulit dan munculnya virus Corona menjadi kendala utama gelaran TMMD Reguler ke-107 ini. Namun sinergitas prajurit bersama masyarakat mampu mencari solusi sehingga hasil pembangunan tetap berkualitas,” terang Kapendam.
Lain permasalahan di Pekalongan lain pula dengan di Kulonprogo. Dandim 0731 Kulonprogo Letkol Arm Dodit Susanto selaku Dansatgas TMMD ke-107 Kodim 0731 Kulonprogo beberapa waktu lalu mengatakan, Tempat droping pengecoran jalan antar pedukuhan di Kalurahan Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo tidak bisa sampai ke lokasi.
Satgas dan masyarakat harus melansir sedikit demi sedikit semen, pasir dan koral menggunakan ember dan alat-alat seadanya. Belum lagi adanya acaman penyebaran virus corona, sehingga betul-betul extra keras, hati-hati dan waspada. Namun dengan kerja keras mereka, semua target dapat diselesaikan tepat waktu.
“Apa yang terjadi di Pekalongan dan Kulonprogro hanyalah sedikit gambaran yang terjadi di lokasi TMMD. Di tengah kondisi penyebaran virus Corona, Satgas TMMD juga harus berjibaku menyelesaikan semua target pembangunan untuk mensejahterkan masyarakat di pedesaan,” imbuhnya.
Dirinya berharap, sebagaimana yang disampaikan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi saat meninjau TMMD di Desa Rowosari beberapa waktu lalu, masyarakat dapat ikut menjaga dan merawat hasil TMMD dengan baik sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. (Nining)
Biro Semarang