BERITA DENPASAR – Badan Narkotika Nasional (BNN) di awal tahun 2020 ini menyelenggarakan Rapat Tingkat Pimpinan guna membahas fokus prioritas pelaksanaan kegiatan dan strategi BNN tahun 2020, Selasa (28/1/2020) di Balroom hotel Aston, Denpasar, Bali.
Kegiatan Rapim BNN akan digelar selama 3 hari yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon I dan II BNN pusat, seluruh kepala BNN Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta jajaran pejabat BNN lainnya.
Selama kegiatan Rapim BNN di Hotel Aston juga dilaksanakan kunjungan ke beberapa tempat unggulan yang ada di Bali, antara lain Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Badung, Pilot Project “Desa Bersinar”, dan meninjau Lapas Narkotika di Bangli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kegiatan pembukaan Rapim BNN tahun 2020 dibuka langsung Kepala BNN RI, Komjen Pol. Drs. Heru Winarko dan dihadiri oleh sejumlah undangan diantaranya Muspida tingkat I Bali yaitu Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana, pejabat utama Kementerian PAN RB, dan instansi terkait lainnya.
Selain pemberian materi oleh Kepala BNN, Sekretaris Utama BNN dan para narasumber internal, rapat pimpinan BNN 2020 ini juga menghadirkan beberapa narasumber instansi terkait diantaranya, Muhammad Yusuf Ateh selaku Deputi RB, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemen PAN RB, dan Setiawan Wangsaatmaja selaku Deputi SDM Aparatur PAN RB.
Tema yang diambil pada Rapim BNN tahun 2020 ini adalah “Penguatan Upaya P4GN Dalam Rangka Melindungi Dan Menyelamatkan SDM Indonesia Dari Ancaman Narkoba Menuju Indonesia Maju”.
Agenda yang akan dibahas dalam rapat pimpinan BNN tahun 2020 yaitu terkait dengan isu strategis BNN selama 5 tahun ke depan (2020-2024), arah kebijakan dan strategi BNN, serta fokus prioritas pelaksanaan kegiatan, dan target kinerja BNN tahun 2020.
Rapat tingkat pimpinan kali ini merupakan langkah awal yang dilakukan BNN dalam rangka menjabarkan visi dan misi Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang menginginkan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Perlindungan bagi segenap anak bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh masyarakat serta generasi muda dari bahaya Narkoba guna mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berkarakter menuju Indonesia Maju.
Prioritas dan strategi BNN dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) fokus kepada supply dan demand reduction dalam penanganan permasalahan narkotika sebagaimana yang dilakukan oleh dunia internasional.
Empat poin yang ditekankan BNN dalam pandekatan demand reduction diantaranya yakni, penguatan kapasitas Tim Asesment Terpadu (TAT), pengembangan penyelenggaraan layanan rehabilitasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dan pengembangan program P4GN berbasis Desa/Kelurahan (Desa Bersinar).
Sementara itu, fokus BNN dalam hal supply reduction antara lain pengurangan eradikasi tanaman ganja, penguatan active defence, dan pengembangan pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan peredaran gelap narkoba. (Stave)