Ekonomi Lesu di 2025? Ada Berkah Terselubung

- Jurnalis

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BERITA JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa perekonomian global di tahun 2025 akan lesu. Pertumbuhan ekonomi dibanding 2024 akan relatif rendah di angka 3.3 persen.

Perusahaan yang menutup gerainya juga cukup banyak terjadi di Indonesia, seperti Alfamart menutup 400 gerai di 2024, KFC menutup 47 gerai, Pizza Hut menutup 20 gerai, bahkan gerai donut JCo yang menjadi favorit sebagian masyarakat juga terancam pailit.

Dari sektor tekstil, saham PT. Sritex digembok oleh BEI, sehingga triliunan uang masyarakat nyangkut. Begitu banyak berita yang mengindikasikan ekonomi sedang dalam tahap menuju resesi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk kondisi seperti sekarang ini, kekuatan beli yang sedang menurun, mengakibatkan masyarakat cenderung untuk berinvetasi secara defensif. Lantas apa yang bisa masyarakat lakukan sehingga bisa memaksimalkan dana mereka ketika pasar sedang lesu.

Seorang mantan Vice President Bank of America dan pengacara ternama Indonesia, Alvin Lim, SH, M.Sc, CFP, menemukan sebuah strategi investasi yang resisten terhadap ancaman resesi global.

Ini merupakan berkah terselubung yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan portfolio keuangan mereka.

Untuk klien klien yang sudah bergabung sejak 3 bulan terakhir, mereka sangat puas dengan penerimaan keuntungan lebih dari 2 persen per bulan.

Peserta yang awalnya pesimis dengan statement “too good to be true”, akhirnya terbuka pikiran dan wawasannya bahwa memang ada investasi dengan santai dan bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.

Ilmu yang berharga ini akan dibagikan dalam acara Grand Seminar Keuangan Quotient Fund yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 2025.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung bisa menghubungi Hotline Quotient Center di:

Hotline 0818-0454-4489 (Surabaya), 0811-1023-489 (Jakarta Selatan), 0811-1534-489 (Jakarta Barat), 0811-1184-489 (Jakarta Pusat) dan 0817-489-0999 (Tangerang) atau mendatangi Quotient Center terdekat. (Sofyan)

Berita Terkait

Emas Menguat, Perak Naik dan Minyak Menghadapi Titik Balik yang Kritis
Dinamika Emas, Perak dan Minyak di Tengah Gejolak Global
Saat Perak Berjuang, Harga Emas Mendekati $3.000 dan Minyak Naik 2 Persen
Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia
Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak
Keseimbangan Emas, Perak dan Minyak “Geopolitik dan Tren Ekonomi”
Emas, Perak dan Minyak Terpukul Keras “Sinyal Fed Hawkish Serta Dollar”
Emas Siap Melampaui $3.000, Kekhawatiran Inflasi dan Ketidakpastian Global
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:32 WIB

Ekonomi Lesu di 2025? Ada Berkah Terselubung

Selasa, 26 November 2024 - 22:37 WIB

Emas Menguat, Perak Naik dan Minyak Menghadapi Titik Balik yang Kritis

Senin, 25 November 2024 - 23:04 WIB

Dinamika Emas, Perak dan Minyak di Tengah Gejolak Global

Jumat, 22 November 2024 - 13:51 WIB

Saat Perak Berjuang, Harga Emas Mendekati $3.000 dan Minyak Naik 2 Persen

Kamis, 21 November 2024 - 20:01 WIB

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ekonomi Lesu di 2025? Ada Berkah Terselubung

Rabu, 25 Des 2024 - 08:32 WIB

Foto: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

Berita Utama

Hasto Ditetapkan Tersangka “Akankah Megawati Mendatangi KPK?”

Selasa, 24 Des 2024 - 13:16 WIB

Kantor Perumda Tirta Bhagasasi

Seputar Bekasi

FKMPB Desak Pj Bupati Bekasi Evaluasi Dirut Perumda Tirta Bhagasasi

Selasa, 24 Des 2024 - 12:36 WIB