BERITA BEKASI – Mantan Komandan Subdenpom Jaya 2-3 Kabupaten Bekasi Kapten CPM Nalib Zainudin tampil diacara diskusi “Bekasi Mencari Pemimpin” yang digelar di Ballroom Outdoor Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024).
Acara yang digagas Tim Hukum Merah Putih tersebut dimotori DR. Wedy Javes Saleh, SH, MH selaku Ketua Panitia Acara bekerja sama dengan Organisasi Garuda 08 dan AWIBB Bekasi Raya.
Hadir sebagai narasumber, Ketum RJ-2, Utje Gustaaf Patty, Ketum THMP, C. Suhadi, SH, MH dan Ketum Solmet, Silfester Matutina, SH, MH dan Pengamat Politik, DR. Muhammad Qodari S.Psi, MA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN. Holik Qodratullah, Anggota DPR-RI, Obon Tabroni, Ketua Jawara Bekasi, H. Damin Sada dan para tamu undangan LSM, Ormas, Seniman, Budayawan serta para Tokoh.
Dalam aksi panggungnya, Nalib Zainudin dengan lantang mengungkap berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Bekasi mulai dari Pendidikan, Ekonomi, Pengangguran yang tidak pernah terselesaikan dengan baik.
“Saya sebagai bocah Bekasi miris melihat keadaan dan kondisi Kabupaten Bekasi yang katanya memiliki Kawasan Industri terbesar se-Asia Tenggara, tapi sulit untuk mendapatkan pekerjaan khususnya orang Bekasi,” tegas Nalib.
Lebih jauh Nalib mengatakan, berapa banyak orang yang membutuhkan pekerjaan di Kabupaten Bekasi dengan sejumlah uang malah jadi korban penipuan oleh para calo-calo yang menawarkan lowongan ternyata bohong.
“Inilah yang terjadi di Kabupaten Bekasi yang katanya memiliki Kawasan Industri terbesar se-Asia Tenggara, sangking sulitnya mencari pekerjaan. Kabupaten Bekasi butuh pemimpin yang benar-benar memikiri Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
“Pemimpin Bekasi harus tahu masalah Bekasi, berani dan tulus, mendarmakan jiwa raganya untuk tanah, rakyat dan harapan leluhurnya di Bekasi,” tambah Nalib dengan lantang sambil disambut dengan tepuk tangan dari para tamu undangan yang hadir.
Masih banyak, tambah Nalib persoalan-persoalan lain di Kabupaten Bekasi yang perlu dibenahi, terutama Pendidikan dan Ekonomi yang semakin sulit, sehingga kesejahteraan masyarakat dan pembangunan menjadi prioritas.
“Saya sebagai putra daerah atau bisa disebut bocah Bekasi miris melihat keadaan dan kondisi saat ini. Sekali lagi, Kabupaten Bekasi butuh pemimpin yang bener-benar ingin membenahi Bekasi, bukan hanya jargon kampanye aja,” pungkas Nalib. (Indra)