BERITA JAKARTA – Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen TNI H. Agus Rohman melepas pemberangkatkan Satgas Operasi Pamrahwan Yonarmed 9 Kostrad ke wilayah Maluku dan Maluku Utara Tahun 2020, Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).
Sebagai prajurit Sapta Marga, prajurit pejuang dan prajurit profesional yang memegang teguh norma-norma keprajuritan, serta berdisiplin tinggi harus bangga mendapatkan kesempatan dan kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi, karena tidak semua prajurit mendapat kepercayaan dan kehormatan seperti ini.
Tugas pengamanan seperti ini juga harus dapat dilaksanakan dengan baik, agar kehadiran Satgas Yonarmed 9 Kostrad dapat diterima oleh masyarakat setempat. Pasukan ini akan bertugas selama sembilan bulan untuk menjaga keamanan wilayah Maluku dan Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal Ini merupakan tugas rutin untuk menggantikan pasukan sebelumnya. Mereka akan mengawasi wilayah Maluku dan Maluku Utara yang rawan terhadap kejahatan, seperti penyelundupan dan pembalakan liar, Narkoba atau barang- barang terlarang lainnya yang merugikan sosial dan ekonomi negara.
Ancaman dapat juga berupa upaya-upaya lain dari pihak asing untuk menciptakan kondisi dalam mempengaruhi masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
Selain itu, wilayah yang tidak terpantau akan memudahkan penyelundupan senjata, munisi atau bahan peledak untuk mendukung aksi terorisme yang merupakan ancaman terbesar keamanan negara.
Pangdivif 1 Kostrad berpesan agar pasukan menjaga citra dan kredibilitas TNI, serta menghindari hal-hal yang mengarah kepada kesalahan prosedur, pelanggaran hukum dan etika keprajuritan yang dapat menurunkan citra TNI di mata Nasional dan Internasional.
“Pasukan harus bertugas dengan baik, prajurit bukan hanya dituntut untuk memiliki kemampuan tehnik dan taktik dalam pengamanan situasi di daerah rawan dengan kekuatan senjata akan tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan teritorial dalam melaksanakan pembinaan teritorial secara optimal,” terang Mayjen TNI Agus Rohman.
Sehingga sambungnya, prajurit harus bisa benar-benar merebut hati rakyat serta tampil sebagai prajurit yang senantiasa memberikan pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat dengan satu tujuan, yaitu hubungan dan koordinasi yang baik dengan satuan-satuan lainnya yang bertugas di daerah tersebut serta bina komunikasi dan interaksi sosial dengan masyarakat setempat, aparat Pemerintah setempat dan hormati kearifan lokal.
“Oleh karena itu, dukungan penuh dari masyarakat setempat juga akan memudahkan mendapatkan informasi dan perkembangan situasi keamanan setiap wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,” pungkas Pangdivif 1 Kostrad ini. (Alina)