BERITA BEKASI – Ketua Ormas Gemantara, Deden Guntara mengungkapkan, amburadulnya pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi lantaran masih ada bak penampungan air yang berkarat.
“Setelah kami investigasi ke tempat instalasi pengolahan air di Desa Bojongmangu itu sudah berkarat sudah tidak layak pakai,” ungkap Deden kepada Matafakta.com, Selasa (3/11/2020)
Deden menyindir, PDAM Tirta Bhagasasi jangan hanya melakukan tagihan penggunaan air saja terhadap konsumen, akan tetapi juga harus betul-betul diperhatikan dampak kesehatan terhadap konsumennya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kan, penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk PDAM Tirta Bhagasasi tahun kemarin nilainya miliaran, seharusnya dialokasikan untuk penggantian bak yang sudah berkarat itu,” katanya.
Karena, sambung Deden, biarpun diolah sedemikian rupa kalau baknya berkarat tetap tidak akan mengasilkan air yang bersih dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat konsumen.
“Bak penampung air instalasi pengelolaan air itu harus segera di rehab biar tidak berkarat. Jangan pihak Tirta Bhagasasi cuma hanya sibuk memperebutkan kursi mpuk saja,” tungkas Deden.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Pembantu PDAM Tirta Bhagasasi yang berkantor di Bojongmangu, Aep, membenarkan bahwa bak penampungan air memang sudah karatan.
“Untuk bak-bak yang berkarat itu kira-kira kurang lebih sudah satu tahun. Jadi tidak maksimal produksinya juga, itukan kapasitas 25 tapi, karena sudah ambrol paling juga ngolahnya 10-15. Pengambilan airnya di Kali Cibeet,” katanya.
Ditambahkan Aep, bak-bak yang sudah karatan itu sudah dialokasikan nanti ditahun 2021 dan itu ranah bagian produksi di pusat untuk perbaikan bak-bak tersebut. (Mul/Hasrul)