BERITA BEKASI – Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Cikarang Selatan (Ciksel) mempertanyakan kapasitas saudara, Arif Rahman Hakim, mengeluarkan statement ke beberapa media menanggapi 15 PK yang mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Eka Supria Atmaja, Rabu (26/8/2020).
“Memang Arif Rahman Hakim sebagai apa di dalam kepengurusan DPD Golkar Kabupaten Bekasi. Dia itu, hanya sebagai Ketua Pemenangan Pemilu, bukan Bidang Organisasi atau Seketaris dan juga bukan Ketua Partai Golkar,” sindir Ketua PK Golkar Ciksel, H. Jojo kepada Matafakta.com, Rabu (26/8/2020).
Seharusnya, sambung Jojo yang memberikan statement atau pernyataan di media itu, bukan saudara Arif, melainkan Bidang Organisasi atau Sekretaris dan Ketua Partai. Apa memang, Bidang Organisasi, Sekretaris dan Ketua Partai tidak bisa bicara untuk menjelaskan kepada media apa yang terjadi di dalam internal Partai saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Jojo, apa yang disampaikan saudara Arif Rahman Hakim, terkait keraguan jumlah 15 Pengurus Kecamatan atau PK yang mengajukan mosi tidak percaya ke Bandung dan Jakarta itu, hanya sekedar steatman reaktif yang dilakukan dia dengan menyatakan tidak mendasar.
“Tidak mendasarnya dimana? bicara kegiatan baksos Covid-19 memang sudah menjadi agenda DPP Partai Golkar. Ngapain juga, kalau tidak tahu dan ragu berstatman reaktif di media. Padahal, itu bukan kapasitasnya kalau secara Organisasi kepartaian,” jelasnya.
Jojo juga menjelaskan, perihal gaji atau intensif yang diberikan Ketua Partai, hanya berjalan dua bulan dan sampai saat ini, kami para Pengurus Kecamatan (PK) tidak lagi mendapatkan intensif yang disebut-sebut Arif melalui media.
“Kalo masalah itensif itumah cuma jalan 2 bulan dan kalo bicara bantuan kambing memang dari jaman kepemimpinan Bu Neneng kami para PK selalu mendapatkan kambing yang besar – besar disetiap tahunnya,” pungkas Jojo. (Hasrul)